Menyedihkan, Hanya Gara-Gara Cekcok Nonton Debat Capres, Anak di Palembang Ini Tega Pukul Ibu Kandung

Debat Capres--
BACA JUGA:Gunting Tumpul Jangan Langsung Dibuang, Berikut Cara Sederhana Agar Gunting Kembali Tajam
"Membangun Indonesia yang beradab kita mulai dari tiga bagian. Kita punya kepribadian dalam kebudayaan dan itu mesti masuk dalam jiwa insan Indonesia dan tentu sajak kesehatan menjadi yang pertama," katanya.
Ganjar mengatakan langkah preventif menjaga pola hidup sehat memang penting dalam menciptakan kesehatan di masyarakat.
Namun, hal itu juga harus diperkuat dengan layanan fasilitas yang memadai. Untuk itu, Ganjar telah menyiapkan program satu fasilitas kesehatan di tiap satu desa.
Program itu akan dijalankan di seluruh Indoensia. "Akses kesehatan yang diperlukan di tiap desa kenapa Ganjar-Mahfud buat satu desa, satu faskes, satu nakes? Karena kami ingin mereka dapat yang terbaik," katanya.
BACA JUGA:Astra Honda Motor Resmi Luncurkan New Honda Stylo 160, Skutik Modern Klasik dengan Performa Unggul
Melalui program, dia berharap tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang mengeluhkan terkait akses kesehatan.
Program ini diyakini bisa menjadi jawaban terhadap persoalan sulitnya akses kesehatan di Indonesia.
"Dan kemudian ibu, anak, lansia, disabilitas, masyarakat adat akan dapat peran yang sama di dalam layanan kesehatan di mana daerah terisolir mereka membutuhkan akses ini dengan sangat bagus," imbuh Ganjar.
Ditambahkan mantan Gubernur Jawa Tengah itu, Ganjar-Mahfud berjanji akan memperhatikan kelompok rentan. Mereka yang masuk kelompok rentan yakni perempuan dan disabilitas.
BACA JUGA:Muba Dinilai Layak Raih Paritrana Award, Ini Kelebihannya
Dia mendapat masukan untuk memperhatikan mereka-mereka yang terpinggirkan. Ada dua yang utama yang jadi perhatian, kelompok perempuan dan kelompok disabilitas.
Ganjar menuturkan dirinya diminta untuk membuat sekolah menjadi semakin inklusi. Selain itu, juga dua kelompok itu juga diharapkan tidak mendapat perlakuan diskriminatif.
Ganjar yakin dengan melakukan hal-hal tersebut, kelompok rentan bisa mendapat keterampilan sehingga membuka peluang kerja dengan upah layak.
Kemudian, Ganjar-Mahfud juga mendapat dorongan agar Undang-Undang (UU) Cipta Kerja direvisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: