Pria Paruh Baya Warga Desa Jud II Diduga Tenggalam Saat Perbaiki 'Batang Dayo'

Pria Paruh Baya Warga Desa Jud II Diduga Tenggalam Saat Perbaiki 'Batang Dayo'

Pria Paruh Baya Warga Desa Jud II Diduga Tenggalam Saat Perbaiki 'Batang Dayo'--

SANGA DESA, HARIANMUBA.COM- Seorang pria paruh baya bernama Hanafia (59) warga Desa Jud II Kecamatan SANGA DESA diduga tenggelam dan terseret arus Sungai Musi, Sabtu 1 Juni 2024 sekira pukul 09.00 WIB.

Dari informasi dihimpun di lapangan, kronologi kejadian berawal saat pria yang diketahui tidak bisa berenang tersebut diduga terpeleset ketika mendorong tempat pemandian tradisional di Sungai Musi atau dalam bahasa daerah Musi Banyuasin disebut 'Batang Dayo'.

Pihak keluarga yang curiga karena korban Hanafia tidak kunjung kembali ke rumah hingga pukul 12.00 WIB akhirnya berinisiatif mencarinya ke tempat pemandian yang berada tepat di belakang rumah korban.

BACA JUGA:Sebanyak 1.345 PPPK di Lingkungan Pemprov Sumsel Dikukuhkan, Ini Pesan PJ Gubernur

Namun ketika dicari pihak keluarga hanya menemukan sandal dan jejak kaki korban di sekitar lokasi. Akhirnya, pihak keluarga meminta bantuan warga sekitar untuk melakukan pencarian menggunakan perahu.

Kepala Desa Jud II Harta Dinata saat dikonfirmasi membenarkan terkait peristiwa adanya warga tenggelam.

"Kalau kejadian tenggelamnya dari keterangan saksi diperkirakan sekitar pukul 09.00 WIB sebab ada warga yang melihat korban saat itu tengah mendorong Batang Dayo ke tengah sungai, atau dalam bahasa kita lagi Ngayang Batang. Tapi baru ketahuan itu habis dzuhur tadi, sebab korban belum kembali ke rumah hingga siang hari. Saat dicari, hanya ketemu sandalnya saja di tepi sungai," jelas Kades.

Kades mengatakan bahwa pihaknya sudah menghubungi Tim SAR BPBD Musi Banyuasin untuk ikut melakukan pencarian korban.

BACA JUGA:Bisnis Jual Beli Rotan di Sanga Desa Makin Menggeliat, Segini Harganya

"Tim SAR BPBD sudah kita hubungi. Mudah-mudahan jasad korban bisa segera ditemukan," katanya.

Sementara itu Darwis warga sekitar mengatakan bahwa korban memang diketahui tidak bisa berenang tapi sering memperbaiki Batang Dayo.

"Dia (korban,red) memang tidak bisa berenang, fisiknya juga agak lemah. Tapi sering memperbaiki Batang Dayo yang ada di belakang rumahnya ini," tuturnya.(ren)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: