Jelang Musim Kemarau, Pemkab Muba dan 2 Daerah Lain di Sumsel Siaga Karhutlah
Ilustrasi Karhutlah--
Setelah itu, akan dilakukan rapat koordinasi (rakor) bersama seluruh daerah. Kemudian apel siaga karhutla.
“Prediksi BMKG, puncak musim kemarau pada tahun ini akan terjadi pada Juli-Agustus. Meski hanya 2 bulan, tapi tetap kita harus siap siaga,” bebernya.
BACA JUGA:Mancing di Sungai Lematang, Bocah Diduga Hanyut, Pencarian Masih Dilakukan
BACA JUGA:Dua Kurir Narkoba 32 kg Sabu Asal Banyuasin Dituntut Hukuman Mati
Dikatakan Sudirman, dari informasi BMKG, kondisi cuaca Sumsel tahun ini berbeda dengan 2023. Waktu hujan lebih panjang, bahkan sejumlah daerah masih alami banjir.
“OKU, OKU Selatan, Muara Enim kemarin kebanjiran. Sementara di Muba, OKI, Banyuasin dan lainnya sudah pancaroba. Makanya 3 daerah yang tidak terdampak banjir itu sudah menaikkan statusnya jadi siaga karhutla,” tutur dia.
Pada tahun lalu, ada 12 daerah yang rawan karhutla. Tahun ini, pihaknya belum bisa memprediksi. Namun dipastikan tetap termasuk OKI, OI, Muba, dan Banyuasin.
“Kita juga akan antisipasi kebakaran di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah agar tak terjadi seperti tahun lalu,” jelasnya.
BACA JUGA:Sempat Bikin Heboh, Akhirnya Warga Banyuasin Tangkap Buaya Berukuran 4 Meter
BACA JUGA:Kabel Lampu Jalan Putus, Ganggu Aktifitas Lalu Lintas di Kota Sekayu
Upaya mitigasi dilakukan BPBD Sumsel dengan akan meninjau sejumlah perusahaan perkebunan yang rawan karhutla.
Peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran di wilayah konsesi milik perusahaan juga akan dicek supaya bisa optimal di lapangan.
"Kita akan memastikan daerah dan perusahaan tersebut siap dengan peralatan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: