Klarifikasi Sekolah Dibantah, Perundungan di SMP Negeri 5 Sekayu Diduga Benar Terjadi

Klarifikasi Sekolah Dibantah, Perundungan di SMP Negeri 5 Sekayu Diduga Benar Terjadi

Suasana rapat klarifikasi kasus perundungan di smp 5 sekayu--

HARIANMUBA.COM – Sebuah video berdurasi 3 menit 33 detik yang memperlihatkan aksi dugaan perundungan seorang siswi di SMP Negeri 5 Sekayu viral di media sosial.

Dalam video tersebut, terlihat sekelompok pelajar yang mengintimidasi seorang siswi yang tengah duduk di lantai kelas. Video ini memicu reaksi keras dari masyarakat yang mengecam tindakan tersebut.

Menanggapi viralnya video tersebut, pihak SMP Negeri 5 Sekayu segera memberikan klarifikasi. Mereka menyatakan bahwa adegan dalam video tersebut hanyalah bagian dari pembuatan video pembelajaran untuk program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema "Bangunlah Jiwa dan Raganya" yang berfokus pada topik Stop Bullying.

Dalam pernyataannya, sekolah juga meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi, dan meminta kepada pemilik akun Instagram yang memposting video tersebut untuk segera menghapus video tersebut.

BACA JUGA:Inilah 7 Manfaat Susu Bagi Pertumbuhan Tulang Anak

Namun, hasil klarifikasi yang dilakukan oleh tim gabungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Musi Banyuasin serta Polres Musi Banyuasin pada Jumat, 6 September 2024, menunjukkan fakta berbeda.

Berdasarkan hasil pemeriksaan langsung ke sekolah dan keterangan dari pihak korban maupun pelaku, diduga kuat bahwa insiden tersebut adalah perundungan nyata, bukan hanya akting untuk proyek pembelajaran seperti yang disampaikan pihak sekolah.

Dugaan ini juga diperkuat oleh beberapa komentar dari pihak keluarga korban di media sosial yang mengkritik klarifikasi sepihak dari SMP Negeri 5 Sekayu.

Salah satu komentar datang dari akun Facebook Miftahul Jannah, yang menyampaikan permohonan agar video tersebut terus disebarluaskan karena pihak sekolah menganggap kejadian itu hanya akting. 

BACA JUGA:Ingin Membeli Emas Untuk Investasi, Coba Terapkan 6 Tips Penting Ini

"Kasihan adik kami, mental dan fisiknya sudah terluka," tulisnya dalam postingan berbahasa daerah.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Musi Banyuasin, Dr. Iskandar Syahrianto, menyayangkan kejadian tersebut, terutama di tengah persiapan sekolah menghadapi ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer).

Ia juga mengonfirmasi bahwa baik korban maupun pelaku telah dimediasi dan berdamai sejak tanggal kejadian pada 15 Agustus lalu. 

“Kami sudah memeriksa langsung ke sekolah dan meminta keterangan dari korban serta pelaku. Kami sangat menyayangkan kejadian ini, dan berharap proses pembelajaran tetap berjalan baik bagi korban,” ujar Iskandar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: