Usul 'Kontrol Publik' dari Calon Bupati Muba Toha Tohet Pada Debat Pertama Tuai Pro Kontra di Mata Pengamat

Usul 'Kontrol Publik' dari Calon Bupati Muba Toha Tohet Pada Debat Pertama Tuai Pro Kontra di Mata Pengamat

Paslon Bupati dan Wakil Bupati Toha - Rohman--

HARIANMUBA.COM – Dalam debat publik pertama yang digelar oleh KPU Musi Banyuasin, Kamis malam 31 Oktober 2024, calon Bupati Toha Tohet memunculkan gagasan kontroversial terkait penguatan demokrasi lokal. Calon nomor urut dua ini mengusulkan konsep “kontrol publik” melalui kunjungan rutin ke rumah-rumah warga sebagai bentuk pendekatan langsung dalam pemerintahan.

“Kami akan melakukan kontrol publik dengan kunjungan langsung ke rumah-rumah warga, minimal sekali sebulan,” ujar Toha Tohet saat menjawab pertanyaan panelis Rudi Kurniawan seputar upaya peningkatan kualitas demokrasi.

Namun, bukannya diapresiasi, usul ini justru menuai kritikan dari sebagian pengamat dan masyarakat. Sebagian pengamat berpendapat bahwa “kontrol publik” yang dimaksudkan Toha Tohet berpotensi melanggar prinsip dasar demokrasi yang menjunjung kebebasan berpendapat. 

BACA JUGA:Luar Biasa, Tampilan Paslon Nomor Urut 01 Luci-Syafar dengan Program yang Jelas dan Terukur

Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Bagindo Togar, pengamat politik Sumsel, ia menilai bahwa ide tersebut perlu dikaji lebih dalam untuk memastikan kesesuaian dengan prinsip demokrasi dan hak asasi.

“Jika konsep kontrol publik diterapkan dalam bentuk kunjungan rumah, ini justru bisa diartikan sebagai langkah yang berisiko menimbulkan intimidasi bagi warga. Demokrasi seharusnya didasari transparansi, bukan kontrol yang bersifat personal,” ujar Togar.

Toha Tohet sempat menghadapi beberapa kendala dalam debat tersebut, termasuk menyerahkan sebagian tanggapan kepada wakilnya, Rohman, ketika ditanya soal infrastruktur. Namun, pada bagian pertanyaan soal demokrasi, Toha tampak antusias dan percaya diri dengan idenya. 

BACA JUGA:Pengedar Narkoba Asal Desa Sukarami Kecamatan Sekayu Diamankan Polisi

Gagasan ini membuka diskusi publik yang luas, di mana warga dan pengamat berharap agar calon-calon pemimpin di Muba benar-benar memahami dan menjaga nilai-nilai demokrasi, terutama saat menjalin hubungan dengan masyarakat yang mereka wakili.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: