Pria Paruh Baya di Mura Ditemukan Meninggal di Kebun Karet, Ini Dugaan Penyebabnya
Pria Paruh Baya di Mura Ditemukan Meninggal di Kebun Karet, Ini Dugaan Penyebabnya--
Subermo segera melaporkan kejadian tersebut kepada perangkat desa, yakni Mupit, serta mengabari istri korban, Asi.
Tidak lama kemudian, Mupit menghubungi pihak kepolisian, dan laporan tersebut diterima oleh Bripka Juliadi dari Polsek Jayaloka.
BACA JUGA:Sekda Edward Candra Lepas Kontingen Pra-POPNAS Sumsel 2024 ke Solo
BACA JUGA:Terasa Sangat Mengganggu, Begini Tips Sederhana Mengatasi Hidung Tersumbat
Kapolres Mura AKBP Andi Supriadi melalui Kapolsek Jayaloka, Iptu Purnama Mentari langsung memimpin tim kepolisian menuju lokasi kejadian bersama dengan Kanit Reskrim dan anggota piket untuk melakukan olah TKP serta memeriksa saksi-saksi yang ada.
"Setelah tiba di tempat kejadian perkara (TKP), petugas melakukan pemeriksaan mendalam terhadap korban dan lingkungan sekitar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, dan dari kondisi jenazah, diperkirakan korban telah meninggal dunia satu hari sebelum ditemukan," ungkap Kapolsek Jayaloka.
Hasil pemeriksaan di sekitar TKP, ditemukan bekas buang air besar, dan kondisi korban saat ditemukan tidak mengenakan celana.
Keterangan dari keluarga dan tetangga korban, mengungkapkan bahwa Sugianto telah lama menderita penyakit hernia yang sering kambuh.
BACA JUGA:Semakin Diminati, Segini Harga Terbaru Motor Matic Yamaha Aerox
BACA JUGA:Dari Menurunkan Kolesterol hingga Menyehatkan Kulit, Inilah Manfaat Sawi Untuk Kesehatan
"Penyakit ini menyebabkan korban sulit berjalan, terutama ketika hernianya kambuh. Saat ditemukan, area di sekitar bagian bawah kemaluan korban mengalami pembengkakan, yang diduga berkaitan dengan penyakit yang diderita korban," jelas Purnama, kemarin (8/11).
Pihak kepolisian sempat berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk melakukan tindakan medis lebih lanjut. Namun, keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi, mengingat kondisi kesehatan korban yang sudah lama menderita penyakit tersebut diketahui secara pasti oleh pihak keluarga.
Istri korban, Asi, bersama keluarga besarnya menyatakan menerima dengan ikhlas kepergian korban dan tidak merasa perlu untuk melakukan tindakan medis lebih lanjut.
"Kami telah melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi di lokasi dan melakukan evakuasi terhadap korban. Berkoordinasi dengan keluarga dan perangkat desa terkait tindakan selanjutnya," sebut Purnama.
BACA JUGA:Inilah Motor Listrik Pertama Royal Enfield Flying Flea Menawarkan Teknologi Canggih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: