Simbol Kejayaan Religius dan Sejarah Marga Punjung, Masjid Nurul Huda Bakal Diajukan Jadi Objek Cagar Budaya

Simbol Kejayaan Religius dan Sejarah Marga Punjung, Masjid Nurul Huda Bakal Diajukan Jadi Objek Cagar Budaya

Masjid Nurul Huda yang bakal diajukan Objek Cagar Budaya--

HARIANMUBA.COM - Masjid Nurul Huda ini merupakan peninggalan bersejarah ini tidak hanya mencerminkan kemegahan arsitektur masa lampau.

Tetapi juga menjadi saksi bisu perkembangan keagamaan di kawasan tersebut di Desa Toman Kecamatan Babat Toman. 

Masjid Nurul Hudah pertama kali dibangun pada oleh sekitar tahun 1872 M Pada masa pemerintahan marga Punjung Pangeran Cekmat Jaya Sempurna. 

Pendiri Masjid Nurul Huda yaitu seorang ulama bernama Buya KH. Abdurahman yang di sebut KH. Delamat. Sebagai pusat dakwah islam di tahun 1934. Masjid ini memiliki ciri khas arsitektur Kebudayaan

BACA JUGA:Ratusan KPM PKH Bailangu Antusias Ikuti Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga

BACA JUGA:Segini Angka Harian Rata-Rata Kendaraan di Jalan Tol Bayung Lencir Tempino

Masjid Nurul Huda yang berada di Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin.

Masjid ini mempunyai konsep hasta graha atau segi delapan dari zaman dahulu sampai sekarang belum ada perubahan sama sekali dari bentuk dan bahannya.

Di masjid nurul huda terdapat 3 (tiga) pintu utama yang menyimbolkan Allah, Nabi Muhammad Saw, dan Nabi Adam AS. 

Untuk tiang saka tiang penyangga menggunakan kayu unglen yang di datangkan dari sungai angit atas inisiatif dari pasirah Marga Punjung (marga kecamatan Babat Toman) yaitu bernama Pangeran Cekmat Jaya sempurna. 

BACA JUGA:Mudahnya Bayar Obat di Instalasi Farmasi Dengan BRImo

BACA JUGA:Layanan Digital dan Inovasi KUR Primadona Nasabah BRI Lubuklinggau

Didalam masjid tersebut terdapat sebuah mimbar yang belum pernah diganti sejak awal pendirian masjid hingga sekarang. 

Dengan mimbar berjumlah 5 (lima undak yang melambangkan sholat 5 (lima waktu) bagi umat islam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: