HET Baru Picu Harga Eceran LPG 3 Kg di Sumsel Melambung, Ada Yang Tembus Rp35 Ribu

HET Baru Picu Harga Eceran LPG 3 Kg di Sumsel Melambung, Ada Yang Tembus Rp35 Ribu

HET Baru Picu Harga Eceran LPG 3 Kg di Sumsel Melambung, Ada Yang Tembus Rp35 Ribu--

HARIANMUBA.DISWAY.ID,- Dampak kenaikan harga eceran tertinggi (HET) LPG 3 kg terhitung 15 Januari 2025 lalu mulai dirasakan masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel). Terutama harga di tingkat eceran yang mencapai Rp35 ribu/tabung.

Padahal, berdasarkan SK Gubernur Sumsel terbaru, HET gas melon di pangkalan dengan radius 60 km dari Filling Station/SPBE hanya Rp18.689. Sedangkan HET di pangkalan dengan radius lebih dari 60 km dari Filling Station/SPBE, berlaku ketentuan setiap kelipatan penambahan jarak 10 km, ongkos angkutnya ditambah Rp172/tabung. Itu dengan perhitungan dibulatkan ke atas dalam satuan Rp50.

Ada pun untuk daerah terpencil, perairan dan wilayah perbukitan bisa ditambahkan ongkos transportasi Rp4.000. Namun, yang dijual eceran di warung/toko, sudah jauh di atas HET baru tersebut.

Di Kabupaten Lahat, harga eceran LPG 3 kg ada yang Rp25 ribu seperti di kawasan Merapi dan Kota Lahat. Tapi ada pula yang berkisar Rp27-35ribu, di Kecamatan Kota Lahat dan beberapa kecamatan lain.

BACA JUGA:Bumdes Bersama Sungai Lilin Gelar Musyawarah Antar Desa, Ini Yang Dibahas

BACA JUGA:Cegah Terjadi Gangguan Pembangunan Tol Betung Jambi, Pemkab dan Kejaksaan Muba Gelar Rapat Koordinasi

“Walau mahal, mau tidak mau harus beli agar bisa masak di rumah,” cetus Jimi, warga Lahat. Yang dia keluhkan, sudah harga mahal, susah pula mendapatkan gas melon itu.

Harus keliling, baru mendapatkan satu tabung LPG 3 kg. Harusnya, di pangkalan stok harus mencukupi. Kemudian untuk jadwal pengiriman juga jangan berubah-ubah. "Kalau ada jadwal tetap, kami tahu kapan harus beli. Yang ada, datang ke pangkalan, stok dibilang selalu habis. Sering juga tutup. Makanya kami lebih mudah beli ke warung walau lebih mahal," bebernya.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lahat, Hery Alkahfi mengungkapkan, hasil pengecekan di dua pangkalan yakni Gunung Gajah dan Tanjung Payang, stok normal. "Untuk HET baru sudah disampaikan agar ditempel sehingga masyarakat tahu," jelasnya. 

Di Muara Enim, warung-warung kecil mengecer LPG 3 kg dengan harga jual mencapai Rp30 ribu/tabung. Padahal tidak ada kelangkaan maupun pengurangan kuota. “Memang ada SK Gubernur soal HET baru. Tapi kami masih mengacu pada SK lama karena dari Pemkab Muara Enim belum terbitkan SK Bupati yang baru," imbuh dia.

BACA JUGA:Pipa PT Medco E&P Bocor dan Terbakar Hebat, Nyaris Hanguskan Pemukiman Warga di Sungai Keruh

BACA JUGA:LPPL Radio Gema Randik Muba, Menembus Batas Melalui Digitalisasi

Deni, agen LPG di daerah tran Muara Enim mengatakan, dia masih menjual dengan harga mengacu pada SK Bupati yang lama karena belum ada SK baru. Sehingga, setoran ke Pertamina juga masih dengan harga lama.

“Kami perlu kepastian hukum untuk menerapkan HET baru sesuai SK Gubernur yakni Rp18.689/tabung 3 kg," bebernya. Menurutnya, harga itu hanya sampai agen dan pangkalan resmi. "Tidak langka," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: