BACA JUGA:Tinjau Perbaikan Jembatan Rimba Ukur - Rantau Sialang
Bonaria Siahaan, CEO Yayasan CARE Peduli, mengatakan Keterlibatan dan kontribusi petani perempuan terhadap industri kelapa sawit nasional signifikan.
Untuk itu, penerapan program pemberdayaan perempuan pada komunitas perkebunan kelapa sawit di Muba dilakukan dengan pendekatan ketahanan holistik yang bersifat kolaboratif dan inklusif.
Menurut Bonaria Siahaan Kesetaraan gender dalam pendekatan ini sangat penting. Sehingga, setiap kegiatan dalam program ini akan berfokus memperkuat suara perempuan, mengoptimalkan peran dan keterlibatan laki-laki dan anak laki-laki, penerapan good governance yang inklusif, serta membangun ketangguhan masyarakat khususnya perempuan dalam menghadapi resiko dan tantangan.
”Perempuan memiliki kerentanan yang berbeda, dan sering kali kerentanan mereka diabaikan, termasukdi sektor perkebunan. Program yang merupakan hasil kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat meningkatkan ketangguhan perempuan di sektor perkebunan, khususnya sektor perkebunan kelapa sawit dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia.
BACA JUGA:Pendaftaran PPPK 2022 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftar di SSCASN
Azlan Adnan, Managing Director, Cargill Tropical Oils mengatakan di Cargill selalu berkomitmen untuk menyediakan pangan dunia dengan cara yang aman dan bertanggung jawab, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan kualitas kehidupan komunitas di mana pun kami beroperasi.
"Kami bangga atas kemitraan yang terjalin dengan Pemkab Muba dan Yayasan CARE Peduli dalam mendukung komunitas perempuan di sektor kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin untuk meningkatkan kapasitas, status kesehatan, dan mata pencaharian mereka untuk mencapai potensi mereka sepenuhnya. Kemitraan ini merupakan bukti komitmen jangka panjang Cargill untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia," tutupnya.