Tetapi suatu pagi ia bangun dengan kebingungan.
“Saya menyadari lidahku menjulur dalam mulutku hingga saya susah bernapas [dengan baik],“ ujarnya.
Ia kemudian pergi ke farmasi setempat untuk membeli obat.
Namun, beberapa hari setelahnya, ia mulai mengamati seluruh bagian tubunya mulai bertumbuh besar.
Ketika keluarga dan teman-temannya berkunjung dari desa ke kotanya, mereka semua berkomentar tentang pertumbuhannya yang cepat.
Pada titik inilah ia mulai menyadari bahwa secara perlahan, ia mulai berubah menjadi raksasa.
Ia jauh lebih tinggi dari semua orang, hingga ia harus mencari pertolongan medis karena pertumbuhannya membawa komplikasi lain.
Awuche memiliki tulang punggung melengkung secara aneh.
Hal tersebut merupakan salah satu gejala paling terlihat dari kondisinya, yakni sindrom Marfan, sebuah gangguan genetik yang mempengaruhi jaringan-jaringan ikat tubuh.
Penyakit ini membuat anggota badan Awuche tumbuh secara abnormal.
Komplikasi lebih serius mencakup cacat jantung.
Para dokter mengatakan, ia perlu menjalani operasi bedah di otaknya untuk menghentikan pertumbuhan.
Tetapi asuransi kesehatan publik Ghana tidak dapat membiayai operasi ini, karena hanya mencakup perawatan umum.
Untuk setiap kunjungan ke rumah sakit, Awuche harus mengeluarkan biaya USD50 (Rp779.042).
Berbagai masalah kesehatan yang ia derita akhirnya membuatnya kembali ke desa, tempat ia tinggal enam tahun lalu.
Ia pun terpaksa meninggalkan mimpinya untuk menjadi supir.