Selain itu, dua pondok warga dan kebun jagung warga seluas kurang lebih 2 hektar juga mengalami kerusakan.
BACA JUGA:Jaga Fisik dan Kebugaran Tubuh, Ini Yang Dilakukan Jajaran Polres Musi Banyuasin
BACA JUGA:Harga Bahan Baku Terus Naik, Pedagang Terpaksa Naikkan Harga Jual
Irvan Farlevi mengimbau kepada seluruh warga untuk tetep berhati-hati dan waspada, kenali gejala atau tanda-tanda awal bencana hujan es ataupun bencana lainnya.
"Kami juga mengarahkan kepada Kepala Desa beserta perangkat untuk tetap responsif terhadap warga di desa masing-masing, menghimpun data masyarakat yang terkena dampak serta memberikan upaya bantuan sesuai kebutuhan," pungkas Camat Buay Runjung Irvan Ferlevi.
Dikutip dari laman resmi BMKG, ini Penjelasan Singkat Fenomena Hujan Es
Fenomena hujan es/hasil merupakan fenomena cuaca alamiah yg biasa terjadi. Kejadian hujan lebat/Es disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi/pancaroba musim baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.
BACA JUGA:Tim Volley Lais Utara Partisipasi Lomba di Palembang
BACA JUGA:Maskawin Untuk Pengantin yang Kabur Dengan Mantan Kades Ternyata Cukup Banyak, Apa Saj?
Indikasi terjadinya hujan lebat/es disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat
Satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.
Udara terasa panas dan gerah diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60%)
Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis - lapis), diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu - abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
BACA JUGA:Lucinta Luna Masih Dirawat di Rumah Sakit, Ini Keluhannya
BACA JUGA:Waspada Mainan Lato-Lato, di Kalimantan Bocah 8 Tahun Jalani Operasi Mata Akibat Mainan Viral Ini
Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu - abu / hitam yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus).