Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan bahwa dengan bertambahnya ruas - ruas baru yang beroperasi di tahun ini semakin menambah panjang jalur mudik yang dapat dilalui oleh masyarakat.
Pada musim mudik tahun 2019 sebelum pandemi, JTTS yang beroperasi baru mencapai 329 Km, kini panjang JTTS telah mencapai 597 Km atau bertambah 268 Km dalam kurun waktu 4 tahun.
BACA JUGA:PT SEG Desak SKK Migas Permudah Kebijakan Partisipasi Interest sebesar 10% untuk Pemda
BACA JUGA:Pemdes Cinta Damai dan PT BMP Gelar Buka Bersama, Berikan Bingkisan Anak Yatim dan Kaum Duafa
“Dengan semakin panjangnya ruas tol yang beroperasi, maka minat pemudik dari tahun ke tahun semakin meningkat dan berpotensi menyebabkan lonjakan lalu lintas," jelasnya.
Ia pun selalu menghimbau masyarakat untuk selalu memastikan kecukupan saldo sebelum memulai perjalanan agar tidak menyebabkan antrian di gerbang tol.
"Memastikan fisik dalam kondisi prima sebelum mengemudi dan jika merasa mengantuk lelah untuk segera beristirahat di rest area yang telah disediakan, dikarenakan microsleep menjadi faktor yang cukup crucial di jalan tol. Utamanya pada 2 ruas terpanjang saat memulai perjalanan di JTTS yakni ruas tol Bakter (140km) dan Terpeka (189km),” tuturnya.
Hutama Karya sendiri telah menyiapkan sebanyak 21 rest area dengan fasilitas lengkap.
Untuk Ruas Bakauheni - Terbanggi Besar dan Ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung dengan kapasitas parkir hingga lebih dari 3000 kendaraan, 1.106 toilet, 659 toilet tambahan, 11 lokasi SPBU, dan 6 lokasi SPKLU.
Serta 4 (empat) rest area sementara di Ruas Pekanbaru - Dumai dengan fasilitas yang tidak kalah lengkap dari rest area permanent.
Di tahun ini, Hutama Karya juga menyiapkan sejumlah ruas tol yang akan dioperasikan secara fungsional diantara lainnya yaitu Ruas Sigli - Banda Aceh Seksi 5 & 6 (Blang Bintang - Baitussalam) sepanjang 13 Km, Ruas Binjai - Pangkalan Brandan Seksi 2 (Stabat - Kuala Bingai) sepanjang 7,9 Km dan Ruas Indralaya - Prabumulih sepanjang 63,5 Km.
“Rencananya untuk ruas-ruas tersebut ditargetkan akan dioperasikan secara fungsional mulai tanggal 15 April hingga 30 April 2023, namun saat ini kami masih mempersiapkan segala fasilitas dan pelayanannya agar dapat sesuai dengan standar yang berlaku, khusus untuk Ruas Indralaya - Prabumulih khususnya KM 66 - KM 73 akan diberlakukan skema contraflow,” tambahnya.