"Kita ingin kekayaan alam negeri ini bermanfaat maksimal bagi kesejahteraan rakyat. Kita ingin mengolahnya dulu di dalam negeri, untuk buka lapangan kerja dan dapatkan nilai tambah," jelas PJ Bupati Muba.
"Program besar lainnya yang juga dirancang demi pemerataan dan kemajuan adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara. Kita ingin masyarakat di luar jawa juga menikmati manfaat signifikan dari pembangunan. Sekali lagi, perjuangan ini belum selesai harus dilanjutkan oleh para pemimpin pemerintahan ke depan," tambahnya.
Sambungnya, di tengah geopolitik dunia yang panas, Indonesia terus berusaha berkontribusi untuk perdamaian dunia. Menjadi titik temu dan jembatan perbedaan.
BACA JUGA:Pelajar Di Musi Rawas Nekad Gantung Diri Di Pohon Sengon, Ini Dugaan Penyebabnya
Memiliki prinsip tidak berpihak pada kekuatan tertentu. Inilah Indonesia, yang tidak bisa didikte, tapi selalu ingin berkontribusi untuk dunia.
Ideologi Pancasila yang mengajarkan sikap toleran, keberanian, menghargai perbedaan, telah membuat kepemimpinan Indonesia diterima dan diakui dunia.
Presidensi G20 telah sukses kita laksanakan, negara yang berseteru, bahkan yang sedang berperang, bisa duduk bersama untuk mencari solusi damai.
Kekuatan Indonesia di ASEAN, juga akan kita manfaatkan untuk membuat ASEAN semakin kokoh, bersatu dan terus menjadi jangkar perdamaian dan kemakmuran.
BACA JUGA:Tol Betung Palembang Diprediksi Bisa Dilintasi Bertepatan HUT RI
BACA JUGA:Warga Tegal Binangun Kembali Gelar Aksi Damai, Ini Tanggapan Bupati Banyuasin
Ini adalah bukti bahwa Pancasila bukan hanya utama untuk Indonesia, tetapi juga relevan untuk dunia.
"Toleransi, persatuan dan gotong royong adalah kunci membangun bangsa yang kokoh, menciptakan dunia yang damai dan sejahtera.
Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk bergerak bersama, menolak ekstrimisme, menolak politisasi identitas dan agama, serta menolak segala bentuk provokasi.
"Mari kita sambut pesta demokrasi dengan kedewasaan dan juga suka cita dengan memegang teguh Pancasila," jelasnya.
BACA JUGA:Rara dan Sridevi Hibur Ribuan Masyarakat Sanga Desa