Maksud surat itu untuk meminta konfirmasi atas dugaan ajaran sesat.
BACA JUGA:Menanti Super Naked Honda CB1000 Hornet, Kemungkinan Diluncurkan 2024
BACA JUGA:Bus AKAP Putra Raflesia Masuk Jurang di Lahat, Beginilah Kondisi Penumpangnya
Upaya MUI ini merupakan jilid II.
Mampukah Tim MUI ini mendobrak kokohnya tembok Pondok Pesantren Al Zaytun, yang selama ini penuh dengan kontroversial?
"(Al Zaytun) Tidak kooperatif. Tidak bersedia (menerima kunjungan MUI)," ungkap Sekretaris MUI Jawa Barat, Rafani Achyar.
Meski Al Zaytun enggan menerima Tim MUI Pusat, tim akan tetap datang.
BACA JUGA:Siswa SMA N 2 Sekayu, Raih Juara 1 Pelajar Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas Tingkat Kabupaten
BACA JUGA:Aktifitas Alat Berat Kerjakan Tol Betung Jambi Semakin Ramai, Masih Tahap Pembersihan Lahan
Tim dari MUI Provinsi Jabar dan Kabupaten Indramayu itu juga telah mengumpulkan data Pondok Pesantren Al Zaytun.
Menurut Rafani, Al Zaytun enggan menerima Tim MUI dengan alasan tahun 2023 ini banyak kesibukan.
Bahkan, surat dari MUI Pusat, hanya dibalas Sekretaris DMK, bukan pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang.
"Diterima atau tidak, Tim MUI akan tetap turun ke Al Zaytun tanggal 21 Juni 2023 ini," katanya.
BACA JUGA:Marc Marquez Dikabarkan Mundur dari MotoGP, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Final Indonesia Open 2023, Ginting Gagal Redam Viktor Axelsen
Beberapa waktu lalu, sebuah video beredar di media sosial, Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang mencak-mencak.