Dipercaya Jadi Kendaraan di Akhirat, Hewan Kurban Dihiasi Songket dan Dibawa Keliling Majid 7 Kali

Kamis 29-06-2023,07:27 WIB
Reporter : Reno
Editor : Reno

BACA JUGA:Polres Muba Amankan Pelaku Ilegall Logging, Tebang Kayu di Kawasan Hutan Produksi

Menurutnya tradisi memandikan dan menghias hewan kurban setelah itu diajak berkeliling masjid itu erat kaitannya dengan kepercayaan masyarakat setempat yang menganggap bahwa hewan kurban kelak akan menjadi tunggangan bagi yang berkurban di akhirat nantinya.

 

“Jadi sebagian kepercayaan masyarakat disini hewan kurban tersebut nantinya akan menjadi kendaraannya di akhirat kelak. Kalau kambing itu mereka ibaratkan sepeda motor, dan Sapi itu diibaratkan Mobil. Jadi mereka percaya hewan kurban yang disembelih atas nama mereka maupun atas nama keluarga mereka yang meninggal nanti akan sampai dan menjadi kendaraan saat melintasi jembatan shirat. Sehingga selayaknya kendaraan yang kita punya, maka haruslah dalam kondisi bagus, bersih, serta istimewa, sama seperti kambing yang mereka kurbankan yang dibuat istimewa dihiasi dengan kain songket atau kain jarik serta bunga-bungaan,” jelasnya.

 

Lebih lanjut ia pun menjelaskan bahwa makna menghiasi hewan kurban dan membawanya mengelilingi masjid tersebut memiliki arti bahwa sang ahli kurban memberikan perawatan yang terbaik untuk kendaraan mereka masing-masing.

 

“Kemudian untuk tradisi mengelilingkan hewan kurban tersebut memutari masjid, itu maknanya adalah ‘pamer’. Pamer disini bukan berarti riya atau sombong tetapi bertujuan untuk memotivasi orang-orang lain agar kelak tahun depan bisa berkurban juga. Selain itu dengan adanya anak-anak yang membawa hewan kurban yang telah dihias tersebut mengelilingi masjid suasana hari raya idul adha juga jadi lebih semarak,” imbuhnya.

BACA JUGA:Suka Nonton Review Makanan, Ini 5 Food Vlogger Bikin Gagal Diet

Terakhir ia menuturkan bahwa adat dan tradisi yang ada selayaknya tetap dilestarikan agar tidak hilang tergerus zaman.

 

“Memang dipandang dari kacamata modern tradisi yang ada kadangkala tidak masuk akal, namun kita sebagai masyarakat harus tetap melestarikannya agar tidak hilang tergerus zaman. Karena disetiap tradisi itu pasti ada tujuan baiknya, misalnya saja tradisi saat kurban di Sanga Desa ini. Sisi positifnya, hewan kurban yang disembelih menjadi lebih bersih, karena sebelumnya dimandikan terlebih dahulu oleh pemilik masing-masing.” tutupnya. (ren)

Kategori :