Banyak orang tua mempercayakan pendidikan anak-anak mereka kepada para suster di Weltevreden.
Seiring dengan pembangunan dan terus mengikuti perkembangan zaman hingga pada tanggal 28 Juli 1947 para suster Ursulin mendirikan SMP Santa Ursula.
BACA JUGA:Waduh! Belum Jadi Provinsi Nama Sumsel Barat Dianggap Aneh, Ini Nama yang Sesuai Menurut Netizen
BACA JUGA:SD 1 Teluk Kemang Lakukan Pemerataan Lahan, Persiapan Pembangunan Ruang Belajar
SMP Santa Ursula sampai saat ini hanya dikhususkan bagi pelajar putri hingga menjadi ciri khas yang tetap dipertahankan untuk melestarikan semangat awal Santa Angela, yaitu memberikan perhatian khusus kepada pendidikan dan kedudukan kaum perempuan.
2. SMAN 1 Semarang
SMA N 1 Semarang memiliki sejarah cukup panjang.
Gedung SMA N 1 Semarang dibangun di masa kolonial Hindia Belanda, tepatnya pada 1936 sampai 1938.
Setelah selesai dibangun kemudian diresmikan oleh Gubernur Hindia Belanda di masa itu Tjarda van Starkenborgh Stachouwer pada 1939.
BACA JUGA:Tinjau Persiapan, Herman Deru Inginkan Semua Agenda Harganas di Sumsel Bejalan Sukses
BACA JUGA:Pemkab Muba MoU Dengan Kejaksaan Negeri, Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem
Kala itu, namanya adalah Hoogere Burgerschool (HBS)
Dilansir dari seputarsemarang.com tahun 1942 gedung sekolah ini dikuasai oleh Jepang, kemudian digunakan sebagai pusat pendidikan militer.
Namun setelah Jepang menyerah kepada sekutu, Belanda mengambil alih gedung ini dan berubah fungsi menjadi rumah sakit.
Namun akhirnya gedung dikembalikan fungsinya jadi Sekolah pada 1946.
BACA JUGA:Silaturahmi Tetap Terjaga, Pelayanan Dinkominfo Muba Kian Maksimal