HARIANMUBA. COM - Penumpukan lemak perut adalah masalah umum yang dapat menyebabkan berbagai risiko kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes tipe 2, masalah pernapasan, dan penyakit jantung.
Penumpukan lemak perut, yang juga dikenal sebagai obesitas abdominal atau obesitas sentral, adalah kondisi di mana lemak terakumulasi di daerah perut atau pinggang seseorang.
Lebih khususnya, ini merujuk pada penimbunan lemak di sekitar daerah perut atau dinding perut. Lemak ini dapat terjadi dalam beberapa lapisan, termasuk:
- 1. Lemak Subkutan: Ini adalah lapisan lemak yang terletak tepat di bawah kulit perut.
- 2. Lemak Intramuskular: Ditemukan di antara serat otot dalam otot perut.
- 3. Lemak Visceral: Ini adalah jenis lemak yang terletak di dalam rongga perut, di antara organ-organ seperti jantung, paru-paru, hati, dan usus.
BACA JUGA:Tol Indrapura-Kisaran Segera Beroperasi, Medan Menuju ke Kabupaten Asahan Makin Dekat
Lemak visceral sering kali dianggap lebih berbahaya karena terkait dengan risiko kesehatan yang lebih tinggi, seperti tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan penyakit lainnya.
Penumpukan lemak perut biasanya terjadi karena berbagai faktor, termasuk pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, faktor genetik, serta faktor usia.
Tingkat hormon tertentu, seperti insulin, juga dapat berperan dalam penumpukan lemak perut.
Penting untuk memahami bahwa penumpukan lemak perut tidak hanya masalah kosmetik, tetapi juga memiliki dampak serius pada kesehatan.
BACA JUGA:Dalam Waktu Dekat Tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi Akan Ada Penyesuaian Tarif
Oleh karena itu, mengendalikan lemak perut dan mengadopsi gaya hidup sehat melalui diet seimbang dan olahraga adalah langkah penting untuk mengurangi risiko masalah kesehatan yang terkait dengan obesitas abdominal.