Namun, pemerintah berhasil mengedukasi masyarakat setempat bahwa adanya KCBN Muarajambi akan mengerek perekonomian.
BACA JUGA:10 Kebiasaan Pagi Hari yang Ampuh Membantu Turunkan Berat Badan
BACA JUGA:Kabar Terbaru, Hasil Keputusan MA, Tegal Binangun Tatap Bagian Kabupaten Banyuasin
Itu sebabnya ribuan pohon duku yang sudah ditanam warga, pohon durian, kopi, dan lainnya tetap dipertahankan pemerintah.
"KCBN Muarajambi ini unik karena candi-candi ini dikelilingi oleh pohon-pohon buah. Hasil kebunnya pun mampu memberikan pemasukan kepada negara hingga Rp 700 juta lebih," ungkap Agus.
Lebih lanjut, dia mengatakan pemberdayaan dan pelibatan masyarakat sekitar dalam pelestarian KCBN Muarajambi membuat situs ini lebih terjaga.
Tidak ada satu pun benda-benda bersejarah yang dijual masyarakat. Mereka sangat menjaga keaslian KCBN Muarajambi.
BACA JUGA:Buru Pelaku Kasus Penipuan Online, Anggota Polsek Tulung Selapan Diduga Diserang Warga
"Berbeda dengan candi-candi di pulau Jawa yang batu-batunya dijual penduduknya, di KCBN Muarajambi tidak satu pun diambil. Masyarakatnya sangat menjaga situs-situs ini," terangnya.
Fitra menambahkan KCBN Muarajambi tidak hanya menjadi destinasi edukasi, tetapi juga pusat peradaban dan pendidikan.
Berbagai penelitian arkeologi dan sejarah telah dipublikasikan memberikan bukti kehidupan serta praktik keagamaan di masa lalu.
Penelitian ini juga membantu dalam memahami arsitektur dan seni bangunan di Candi Muarajambi
BACA JUGA:Gugatan Cerai Ria Ricis Akan Segera Masuk Persidangan, Berikut Jadwalnya
BACA JUGA:Ratusan Lokasi Penyulingan Minyak Mentah di Muba Dibongkar Tim Gabungan Polda Sumsel
Sementara itu, Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek Anang Ristanto mengajak media massa turut mempublikasikan upaya revitalisasi KCBN Muarajambi.