Hal itu kemudian dibantah oleh Ibnu Al-Haytham. Justru matalah yang menangkap patulan cahaya, sehingga kita bisa melihat.
BACA JUGA:Pj Gubernur Kompak Bersama Forkopimda, Kepala BUMN dan BUMD Salat Tarawih. Ini Tempatnya
Bahkan beliaulah yang memetakkan bagian-bagian mata yang berfungsi mengatur masuknya cahaya, seperti iris, pupil, cornea, dan retina. Temuannya ini bukan sekedar teori, Ibnu Al-Haytham membuktikannya dengan eksperimen.
Bahkan eksperimennya, yang bisa dibilang cukup sederhana ketika itu, menjadi dasar bagi penemuan kamera zaman sekarang. Yang pada saat itu disebut kamera obskura.
Tahukah kalian, kata kamera berasal dari bahasa latin yang artinya ruangan, sedangkan obskura artinya gelap.
Jadi kamera obskura artinya ruangan gelap. Dinamakan seperti itu karena Ibnu Al-Haytham melakukan eksperimennya di ruangan gelap saat beliau dipenjara.
BACA JUGA:Safari Ramadhan di Rumdin, Pj Bupati Apriyadi Borong Jajanan Gratis untuk Warga Sekayu
BACA JUGA:Pembangunan Gedung Serbaguna di Desa Teluk Kecamatan Lais Diprotes, Ini Penyebabnya
Beliau dipenjara karena penguasa Mesir pernah memanggilnya untuk mengatasi banjir Sungai Nil.
Namun usahanya dianggap gagal, dan Sang Raja marah, lalu memenjarakannya.
Tapi saat dipenjara inilah justru jadi momen bersejarah bagi Ibnu Al-Haytham, dan bagi perkembangan dunia sains modern. Salah satunya adalah penemuan kamera obskura.
"Kita memiliki pandangan yang indah dari sebuah gereja yang indah di luar ruangan gelap. Sekarang jika saya tutup pintu ini, melalui pinhole yang saya buat di pintu ini, saya dapat mengambil gambar gereja ini di laman layar transparan ini.
BACA JUGA:Timun Suri Banyak Dicari Saat Bulan Ramadhan, Penjualan Pun Meningkat
BACA JUGA:Selama Ramadhan, Warga Binaan Lapas Sekayu Dapat Makanan Tambahan
Namun gambarnya berubah,"seperti yang Ibnu Al-Haytham jelaskan, jika saya melihat dengan mata ini, melalui pinhole ini, saya akan dapat melihat gambar gereja ini lagi, dan melihatnya kembali di retina.