Ibnu Al-Haytham bukan sekedar menjelaskan cara kerja mata, tapi sifat dari cahaya itu sendiri.
Beliaulah yang pertama membuktikan bahwa cahaya berjalan dalam lintasan lurus, sehingga beliau bisa menjelaskan pantulan cermin, pembiasaan cahaya, dan fenomena-fenomena lainnya.
Dan ini menjadi landasan penemuan semua teknologi yang melibatkan cahaya, seperti kabel optik, laser, komunikasi satelit, sampai akselerator partikel.
BACA JUGA:Ada Perubahan, Inilah Tarif Baru Tol Palembang Indralaya dan Tol Pekanbaru - Dumai
BACA JUGA:Desa Srigunung Kembali Gelar Pasar Bedug, Tahun Ini Spesial Dapat Bantuan tenda dari Pemkab Muba
Itulah kenapa buku Al-Haytham ini menjadi sangat penting bagi perkembangan sains modern. Apa yang pelajari di sekolah dalam bab optik seperti cermin, pembiasaan cahaya, lensa,
cara kerja kamera, teleskop, mikroskop, semuanya berasal dari buku yang usianya 1.000 tahun ini. Namun sayang, Ibnu Al-Haytham tidak pernah disebutkan di buku-buku sekolah.
Nama Ibnu Al-Haytham mungkin tidak begitu populer. Tidak sepopuler Newton atau Einstein.
Namun, nama Ibnu Al-Haytham atau Al-Hazen, begitu pentingnya sampai nama beliau dijadikan nama salah satu kawah di bulan. Dan beliau juga diabadikan dalam mata uang Irak, 10.000 dinar.