HARIANMUBA.COM - Perubahan debit air sungai Musi cukup menguntungkan para pencari ikan. Hal itu dikarenakan pencari ikan bisa leluasa membentangkan alat tangkap tradisional seperti Rawai dan jaring.
Saat air sungai Musi mengalami kenaikan, pencari ikan membidik ikan-ikan super khas sungai Musi seperti patin Musi dan tapa yang menjadi target utama.
Selain ukurannya besar harga jual ikan-ikan tersebut terbilang cukup tinggi di pasaran.
As, salah seorang pencari ikan di Kelurahan Soak Baru mengatakan bahwa beberapa waktu lalu ia berhasil mendapatkan ikan patin Musi berukuran besar.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Resmi Tandatangani NPHD Pengamanan Pilkada 2024 kepada TNI dan Polri
"Kemarin dapat patin Musi diatas 10kg dari Rawai,"katanya.
Rawai yang di bentangkan di sungai Musi merupakan Rawai tenggelam. Dimana kail pancing di ikatkan ranting kayu, kemudian di beri pemberat dan di tenggelamkan hingga ke dasar sungai Musi.
Ranring tersebut kemudian di beri tali dengan tali dan di ikatkan di tebing.
"Rawai tenggelam ini targetnya memang ikan-ikan besar seperti patin. Namun kadang juga dapat baung. Sedangkan ikan tapa bisanya dapat di akali dengan jaring karena tapa jarang kena Rawai,"ungkapnya.
BACA JUGA:Bernarkah Pembatasan Asupan Kalori Bisa Perpanjang Umur? Ini Jawabannya Menurut Penelitian
BACA JUGA:7 Alasan Logis Mengapa Seseorang Tidak Mau Menginstal Aplikasi m-Banking di Handphone Mereka
Hal yang sama juga dilakukan pencari ikan lainnya yakni Ali, air lebih fokus pada jaring yang di bentangkan di muara sungai Musi yang mengalir ke anak-anak sungai.
"Kami menghadang di muara tempat keluar masuknya ikan dari sungai Musi ke anak-anak sungai. Biasanya dapat ikan tapa, lemajang hingga baung,"pungkasnya.