Aktifitas Ilegal Drilling di Muba Makin Marak, Pemprov Sumsel Bakal Bentuk Satgas

Selasa 23-07-2024,06:36 WIB
Editor : Dodi

"Guna menanggani illegal drilling akan dibentuk Satgas pencegahan terjadinya illegal drilling mulai dari hulu sampai hilirnya," katanya.

BACA JUGA:Ini Perilaku Yang Bisa Menghambat Rejeki, Salah Satunya Kebiasaan Berbohong.

BACA JUGA:Jangan Anggap Enteng, Ini Bahaya Ghibah Menurut Penjelasan Para Ulama

Menurut Rachmad Wibowo, Satgas yang dibentuk nantinya berasal dari Polri, Kementerian ESDM, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemprov Sumsel, SKK Migas dan pihak terkait lainnya. 

"Butuh peran seluruh stakholder terkait karena ini menyangkut banyak sektor," 

Rachmad Wibowo mengatakan untuk kasus illegal driling diarea rawa Srigunung Sungai Lilin sudah ada lima orang yang meninggal dunia, dimana lokasi tersebut meledak pada 21 Juni, kemudian 27 Juni ditemukan dua korban meninggal dan 28 Juni ada 2 lagi meninggal. 

"Setelah kejadian itu kami melokalisir lokasi tersebut, membersihkan serta mengamankannya. Tapi ternyata 21 Juli dini hari ada sekolompok masyarakat yang masuk dan membuka pipa yang tutup dan terjadi ledakan mengakibatkan 1 korban meninggal," terangnya.

BACA JUGA:Spesifikasi dan Harga Terbaru OPPO Reno 8T 5G Pada Juli 2024

BACA JUGA:Pj Ketua TP PKK Sumsel Hadiri Peringatan Hari Kebaya Nasional (HKN) Perdana di BKB Palembang

Hal tersebut telah dilaporkan ke Gubernur dan bahwa ini perlu m

melibatkan banyak instansi maka akan dibentuk satgas. 

"Maka penanganannya butuh kerja sama seluruh pihak pula," tuturnya.

Untuk penanganan kasus di Sungai Dawas, Rachmad mengatakan sudah ada satu orang diamankan dan atas perintah Gubernur pihaknya juga sudah melakukan penutupan. 

BACA JUGA:Makin Menghawatirkan, Kapolda Minta SKK Migas Tutup Permanen Sumur Terbakar di Parung

BACA JUGA:Tinjau Pembangunan Tol Palembang - Betung, PJ Gubernur Pastikan Pembangunan Rambung Akhir 2024

"Kita sudah tutup agar masyarakat tidak masuk lokasi, namun rupanya disitu ada jalur air juga sehingga perlu bantuan Polair untuk menutup. Ini daerah sangat berbahaya. SKK Migas sendiri bisa kerja kalau daerah itu benar benar aman dan tidak berbahaya. Sedangkan masyarakat tidak paham itu, mereka masuk, memasak bahkan merokok di lokasi itu,” lanjutnya.

Kategori :