Sayangnya, produk ini tidak memenuhi ekspektasi pengguna. Layar sentuhnya sering mengalami masalah sensitivitas, dan sistem operasi BlackBerry OS yang ketinggalan zaman menyebabkan pengalaman pengguna yang buruk.
5. Kyocera Echo (2011)
Kyocera Echo diperkenalkan sebagai ponsel dengan desain layar ganda yang inovatif. Meskipun konsepnya menarik, teknologi yang digunakan tidak cukup matang.
Ponsel ini mengalami masalah baterai yang cepat habis, serta kualitas material dan sistem operasi yang tidak sebanding dengan ponsel premium pada masa itu.
BACA JUGA:Viral! Pria di Muratara Nikahi Dua Wanita Sekaligus
6. Samsung Galaxy Fold (Seri Pertama, 2019)
Samsung Galaxy Fold adalah salah satu pionir dalam kategori ponsel layar lipat. Namun, produk ini menghadapi masalah teknis yang serius, termasuk lapisan pelindung layar yang mudah terkelupas dan engsel yang cepat rusak.
Harga yang sangat tinggi tidak sebanding dengan kualitas yang ditawarkan, menyebabkan Galaxy Fold generasi pertama mendapatkan reputasi buruk di pasaran.
7. RED Hydrogen One (2018)
RED Hydrogen One diperkenalkan sebagai ponsel dengan layar holografik 3D yang menjanjikan pengalaman visual yang revolusioner.
Sayangnya, hasilnya jauh dari ekspektasi. Desain yang besar dan berat, serta teknologi holografik yang tidak matang membuat ponsel ini tidak laku di pasaran. Bahkan, RED akhirnya menghentikan produksi setelah kegagalan besar ini.
BACA JUGA:Wanita Wajib Coba, Begini Cara Mengatasi PMS
8. HTC First (2013)
HTC First, yang dikenal juga sebagai "Facebook Phone," adalah upaya HTC untuk mengintegrasikan aplikasi Facebook secara mendalam ke dalam perangkat.
Namun, ponsel ini tidak disambut baik oleh pasar. Dengan penjualan kurang dari 15.000 unit di Amerika Serikat, HTC First dianggap sebagai kegagalan besar dan dihentikan produksinya tak lama setelah peluncuran.
9. HTC EVO 3D (2011)