HARIANMUBA. COM- Diet intermittent fasting (IF) adalah metode pola makan yang saat ini populer karena kemampuannya menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan metabolik.
IF menekankan pada pengaturan waktu makan dan puasa, bukan pada jenis makanan yang dikonsumsi.
Diet ini tidak hanya berfungsi untuk mengurangi berat badan, tetapi juga diklaim dapat memperbaiki metabolisme dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Bahkan, beberapa studi menyebutkan bahwa IF dapat memperpanjang usia.
Ada berbagai metode intermittent fasting yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan tubuh. Berikut beberapa metode yang paling umum dan cara melakukannya:
1. Puasa 12 Jam
Metode ini melibatkan puasa selama 12 jam setiap hari. Selama waktu tersebut, kamu tidak boleh mengonsumsi makanan, tetapi minuman seperti air putih tetap diperbolehkan. Setelah 12 jam, kamu bisa makan seperti biasa.
Cara ini mirip dengan puasa Ramadan dan cocok untuk pemula karena durasi puasanya yang relatif pendek. Puasa selama 12 jam juga dapat memicu tubuh untuk membakar lemak sebagai energi dan melepaskan keton dalam aliran darah, yang berkontribusi pada penurunan berat badan.
2. Puasa 16 Jam (Metode 16:8)
Metode ini lebih menantang, di mana kamu berpuasa selama 16 jam dan hanya makan dalam jendela waktu 8 jam. Biasanya, jendela makan dimulai dari siang hingga malam.
Contohnya, kamu bisa makan antara pukul 12.00 siang hingga 20.00 malam, dan kemudian berpuasa hingga siang hari berikutnya.
Bagi pria, durasi puasa umumnya sekitar 16 jam, sedangkan wanita dianjurkan untuk berpuasa sekitar 14 jam. Metode ini bisa menjadi pilihan setelah mencoba puasa 12 jam namun belum memberikan hasil yang signifikan.
BACA JUGA:Mengenal 5 Puyang di Kota Sekayu, Tokoh Sejarah Punya Banyak Kesaktian
3. Metode 5:2
Metode ini melibatkan makan secara normal selama lima hari dalam seminggu, sementara pada dua hari lainnya asupan kalori dibatasi. Pada dua hari puasa tersebut, pria dianjurkan untuk mengonsumsi hanya 600 kalori dan wanita 500 kalori.