Pengamat Sebut Ajakan Tarik Dana dari Bank Himbara Menyesatkan Masyarakat

Minggu 23-02-2025,18:01 WIB
Reporter : Dodi
Editor : Dodi

HARIANMUBA.DISWAY.ID,- Ajakan untuk menarik dana dari bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) memicu perhatian publik.

Namun, para pengamat menilai langkah ini tidak beralasan dan justru dapat berdampak negatif pada stabilitas sektor keuangan.

Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menilai ajakan menarik dana dari bank Himbara tidak memiliki dasar yang kuat dan dapat menyesatkan masyarakat.

Ia mengingatkan, ajakan semacam ini justru berpotensi memicu ketidakstabilan dalam sistem keuangan, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada perekonomian secara keseluruhan.

BACA JUGA:Polsek Babat Supat Grebek Pondok di Babat Banyuasin, Amankan 2 Pelaku Pengedar Narkoba

BACA JUGA:Pembangunan Seksi IV Tol Betung - Jambi Terus Dikejar, Begini Perkembangnya

"Ketika perekonomian bergejolak, yang akan menderita adalah kelompok bawah. Hal ini harus dipahami," ujarnya.

Piter menekankan, bank-bank Himbara memiliki fundamental yang baik dan tidak ada alasan untuk khawatir terhadap keberadaan Danantara. 

Apalagi adanya jaminan dari LPS, masyarakat seharusnya tetap merasa aman dan tidak terpengaruh oleh ajakan-ajakan yang tidak bertanggung jawab.

“Saya pribadi mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai ajakan menarik dana tersebut. Bank-bank Himbara memiliki kinerja yang baik dan keberadaan danantara justru untuk semakin memaksimalkan kinerja bank Himbara,” tegas Piter.

BACA JUGA:Propam Polres Muba Gelar Pemeriksaan di 4 Polsek, Ini Sasarannya

BACA JUGA:Band Sukatani Diperbolehkan Kembali Nyanyi dan Edarkan Lagu Bayar Bayar Bayar

Bank-bank Himbara, yang terdiri dari Bank Mandiri, BRI, dan BNI, tetap beroperasi sebagai bank komersial dengan regulasi ketat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). 

Selain itu, mereka juga berada di bawah pengawasan Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan.

Pengamat Perbankan Paul Sutaryono menegaskan pemerintah dan otoritas keuangan harus lebih aktif dalam sosialisasi agar publik memahami bahwa tidak ada perubahan signifikan terhadap operasional bank-bank ini. 

Kategori :