HARIANMUBA.DISWAY.ID, — Pembangunan infrastruktur strategis di Sumatera Selatan kembali mencatat kemajuan penting.
Jalan Tol Lingkar Palembang atau Junction Palembang telah memasuki tahap akhir yakni Uji Laik Fungsi dan Operasi (ULFO) pada 15–17 Oktober 2025 lalu.
Kegiatan ULFO ini menjadi momentum krusial sebelum jalan tol tersebut resmi beroperasi penuh.
Berdasarkan unggahan di akun Instagram resmi @pupr_bpjt, uji kelayakan dilakukan secara menyeluruh terhadap seluruh aspek jalan tol, termasuk fasilitas keselamatan, kelengkapan sarana prasarana, serta kesiapan teknis operasional.
BACA JUGA:Setelah 60 Tahun, Palembang–Jambi Akhirnya Tersambung Jalan Tol, Akses Cepat, Ekonomi Melonjak
BACA JUGA:Tim Panjat Tebing Muba Tuntaskan Target, Sapu 8 Emas di PORPROV XV Sumsel
“Uji laik fungsi ini merupakan bagian penting untuk memastikan bahwa semua fasilitas di Jalan Tol Lingkar Palembang siap beroperasi secara optimal dan memberikan kenyamanan serta keamanan bagi pengguna jalan,” tulis BPJT dalam keterangan resminya.
Setelah pelaksanaan uji ini, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) akan menindaklanjuti seluruh rekomendasi dan hasil pemeriksaan yang diperoleh selama ULFO berlangsung.
Dengan rampungnya proses ULFO, diharapkan Junction Palembang segera dapat dioperasikan untuk mendukung kelancaran arus kendaraan, terutama di kawasan perkotaan dan jalur penghubung antartol di Sumatera Selatan.
Tol Lingkar Palembang memiliki peran strategis sebagai simpul penghubung dua ruas utama Jalan Tol Trans Sumatera di wilayah Sumatera Selatan, yaitu Tol Palembang–Indralaya dan Tol Kayuagung–Palembang–Betung.
BACA JUGA:TP PKK Muba Borong Penghargaan di Festival Rempah Sumsel 2025
BACA JUGA:Pemkab Muba Pelopori Digitalisasi Pajak Daerah di Sumsel, Bayar Pajak dari Genggaman Tangan
Kehadirannya akan mempercepat mobilitas kendaraan dari arah Jambi, Lampung, dan Bengkulu tanpa harus melintasi pusat Kota Palembang yang kerap mengalami kemacetan.
Selain memperlancar konektivitas antarprovinsi, keberadaan Junction Palembang juga diperkirakan akan menggerakkan perekonomian lokal di sekitar wilayah operasionalnya.
Distribusi barang logistik akan lebih efisien, dan waktu tempuh antardaerah di Sumatera Selatan akan berkurang secara signifikan.