Jejak Sejarah Benteng Kuto Besak, Benteng Batu Ikonik Peninggalan Kesultanan Palembang

Jumat 19-12-2025,08:34 WIB
Reporter : Dodi
Editor : Dodi

HARIANMUBA.DISWAY.ID, – Berdiri kokoh di tepian Sungai Musi, Benteng Kuto Besak (BKB) menjadi salah satu peninggalan sejarah paling berharga di Sumatera Selatan. 

Benteng batu raksasa ini bukan sekadar ikon kota Palembang, melainkan saksi bisu perjuangan Kesultanan Palembang Darussalam dalam menjaga kedaulatan wilayahnya dari ancaman kolonial.

Dengan arsitektur megah dan dinding tebal yang menjulang, Benteng Kuto Besak mencerminkan kejayaan Palembang sebagai pusat perdagangan dan peradaban Islam di masa lampau.

Pada abad ke-17 hingga awal abad ke-19, Palembang dikenal sebagai bandar dagang strategis di Nusantara. Letaknya di jalur Sungai Musi menjadikan wilayah ini ramai disinggahi pedagang dari berbagai belahan dunia, mulai dari Asia hingga Eropa.

BACA JUGA:Macet Panjang Jalintim Palembang–Jambi Belum Terurai, Kendaraan Masih Merayap di Sungai Lilin

BACA JUGA:Benteng Kuto Besak Akan Dibuka untuk Publik, Ikon Sejarah Palembang Siap Jadi Wisata Edukatif

Namun, posisi strategis tersebut juga membawa ancaman serius. Ekspansi kolonial Belanda yang semakin agresif mendorong Kesultanan Palembang untuk memperkuat sistem pertahanan wilayahnya.

Awalnya, Palembang memiliki benteng kayu bernama Kuto Lamo, tetapi seiring berkembangnya teknologi persenjataan, benteng tersebut dinilai tidak lagi mampu menahan serangan meriam modern.

Kesadaran akan pentingnya pertahanan kuat melahirkan gagasan besar di masa pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin II. 

Sultan yang dikenal tegas dan visioner ini memutuskan membangun benteng batu permanen sebagai pusat pertahanan sekaligus simbol kejayaan kesultanan.

BACA JUGA:Program Keluarga Maju Resmi Diluncurkan, Bupati Muba Toha Tohet Tepati Janji Kampanye

BACA JUGA:Pertemuan Rutin Apdesi Sungai Lilin 2025 Resmi Ditutup di Desa Mulyo Rejo

Pembangunan Benteng Kuto Besak dimulai sekitar tahun 1780 dan rampung pada 1797. Proyek besar ini melibatkan ribuan tenaga kerja lokal dan berlangsung hampir dua dekade.

Benteng Kuto Besak dirancang dengan struktur pertahanan yang sangat kuat. Dindingnya memiliki ketebalan hampir dua meter dengan ketinggian lebih dari sembilan meter, menjadikannya salah satu benteng terkuat di wilayah Sumatera saat itu.

Benteng ini memiliki empat gerbang utama, dengan satu pintu menghadap langsung ke Sungai Musi sebagai jalur keluar-masuk kapal. Di setiap sudut benteng ditempatkan meriam besar yang diarahkan ke sungai, jalur utama serangan musuh.

Kategori :