Dianggap Bandingkan Suara Azan dengan Gongongan Anjing, Pernyataan Menag Menuai Kiritik

Dianggap Bandingkan Suara Azan dengan Gongongan Anjing, Pernyataan Menag Menuai Kiritik

JAKARTA Beredar video Menteri Agama Menag Yaqut Cholil Qoumas membuat pernyataan seolah membandingkan suara azan dengan gongongan anjing Mulanya Menag menyinggung mengenai toa masjid yang memang harus diatur Jarak 100 200 meter itu ada musala masjid Bayangkan dalam waktu bersamaan mereka menyalakan toanya di atas Kayak apa Itu bukan lagi syiar Tapi menjadi gangguan buat sekitarnya katanya Kemudian Menag mangajak untuk membayangkan seorang muslim yang tinggal di lingkungan non muslim Dalam satu hari lima kali rumah ibadah non muslim itu membunyikan toa bersamaan dan keras kerasan tanpa diatur Kita bayangkan lagi Saya ini muslim Saya hidup di lingkungan non muslim Kemudian rumah ibadah sehari lima kali bunyikan toa kenceng kencengan itu rasanya bagaimana kata Menag Namun diakhir wawancara dia menganalogikan dan seolah bandingkan suara azan dengan gongongan anjing tetangga Menag memisalkan seorang muslim yang hidup di kompleks perumahan dan bertatangga non muslim yang memelihara anjing Kemudian anjing tersebut menggonggong secara bersamaan Yang paling sederhana lagi Tetangga kita ini kalau kita hidup dalam satu komplek misalnya Kiri kanan depan belakang pelihara anjing semua Misalnya Menggonggong dalam waktu bersamaan Kita terganggu nggak tanya dia Artinya apa Suara suara itu harus kita atur Supaya tidak jadi gangguan katanya Pernyataan Menag tersebut mengundang kritik banyak pihak Karena dianggap bandingkan suara azan dengan anjing Adapun analogi yang digunakan Menag dianggap tidak tepat karena justru memicu kontroversi lebih luas Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera PKS Hidayat Nur Wahid HNW ikut merespon polemik Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menganalogikan suara toa Masjid dengan dengan gonggongan anjing HNW menilai khiasan yang disampaikan oleh Menag Yaqut dapat menimbulkan disharmoni di tengah masyarakat Kiasan gonggongan anjing yang disampaikan Menag justru menjauhkan dari tujuan SE Menag soal aturan pengeras suara yaitu harmoni Kiasan itu potensial menambah disharmoni kata HNW melalui Twitter nya Kamis 24 Februari 2022 Dia menilai surat edaran Menag soal aturan pengeras suara di Masjid lebih baik direvisi Dia juga menyarankan Menag Yaqut minta maaf atas kegaduhan yang terjadi Lebih baik SE direvisi Kiasan negatif itu segera ditarik minta maaf dan banyak banyak istighfar katanya yud RC

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: