Pelaku Pembunuhan di Pasaleman Diduga Depresi setelah Pulang ke Tasikmalaya

Pelaku Pembunuhan di Pasaleman Diduga Depresi setelah Pulang ke Tasikmalaya

--

CIREBON – Pelaku pembunuhan di Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon diduga mengalami depresi setelah pulang ke Tasikmalaya.

 
Keterangan terkait pelaku pembunuhan di Pasaleman mengalami depresi disampaikan Humas Yayasan Persiapan Generasi Baru (YPGB).
 
Yayasan tersebut adalah tempat bekerja pelaku pembunuhan di Blok Karoya Desa Tanjunganom Kecamatan Pasaleman, M.
 
Yayasan menduga pelaku mengalami depresi. Hal itu diungkapkan, Humas PKBM YPGB, Gofur.
 
“Enam bulan yang lalu datang dan bekerja di PKBM dalam kondisi normal. Pasca lebaran dia pulang kampung ke Tasik dan kembali lagi ke PKBM, mulai berbeda,” ujarnya.
 
Gofur mengatakan sejak pelaku kembali setelah pulang kampung, pelaku sudah tidak nyambung ketika diajak berbicara.
 
“Saya sudah curiga, karena dari ngobrol saja sudah tidak nyambung, dan ketika diperintah untuk melakukan pekerjaan dia nggak melakukan,” tuturnya.
 
Pelaku Pembunuhan di Pasaleman Diduga Depresi
 
Dia mengungkapkan sejak saat itu pihaknya sudah merencanakan untuk memberhentikan pelaku dari pekerjaannya pada awal Juli 2022.
 
“Saya pikir kalau tetap dipertahankan maka akan berdampak negatif, rencananya awal Juli nanti itu kami akan berhentikan. Eh sebelum diberhentikan sudah terdapat masalah kasus ini,” ungkapnya.
 
Dalam kesempatan itu, Gofur meluruskan, M bukan bekerja sebagai guru atau pelatih, hanya bekerja membantu saja di pelatihan membuat tahu dan tempe.
 
Terkait dengan M yang menjadi pelaku pembunuhan di Pasaleman, dia menyerahkan proses hukum pelaku kepada kepolisian.
 
“Kita serahkan kepada kepolisian terkait masalah yang dihadapi pelaku, kita siap membantu dan mendukung proses hukum yang dilakukan oleh pihak kepolisian,” ujarnya.
 
Terkait dengan tuntutan masyarakat untuk membubarkan yayasan, Gofur menyerahkan semuanya kepada instansi yang terkait.
 
“Perilaku pelaku itukan pribadi tidak membawa Yayasan dan yayasan pun tidak terkait sama sekali, kita ini memiliki izin resmi dan kita serahkan kepada instansi terkait,” ungkapnya.
 
Yayasan tersebut merupakan sebuah PKBM. Namun setiap siswa wajib tinggal di asrama dan mempunyai pendidikan kewirausahaan.
 
“Ada pelatihan membuat tahu tempe, dan mengajari pertanian perkebunan dan lainnya, dengan tujuan ketika siswa lulus sudah mempunyai kemampuan kewirausahaan,” ungkapnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: