Hujan, Pengeringan Gabah Padi Terhambat, Kini Menjadi Tiga Hari
Proses Pengeringan Padi (Foto Reno)--
SANGA DESA, HARIANMUBA.COM, - Cuaca yang tidak menentu selama kurun waktu kurang lebih satu bulan terakhir membuat proses pengeringan gabah padi milik masyarakat menjadi terhambat.
Pasalnya, proses pengeringan padi yang biasanya hanya memakan waktu cuma satu hari kini bisa menjadi tiga hari.
Hal ini rupanya tidak hanya berdampak pada pemilik padi saja, tetapi juga berdampak kepada mereka yang menjalankan usaha penggilingan padi.
Menurut salah seorang pemilik penggilingan padi yakni Ardi (44) warga Kelurahan Ngulak I, omset penggilingan ppadi miliknya turun hingga 30 persen.
"Biasanya satu hari itu bisa menggiling antara 3-4 kuintal gabah. Namun dalam bulan-bulan ini maksimal perhari itu cuma 3 kuintal saja, bahkan lebih sering kurang dari itu," ungkapnya
Menurutnya, turunnya angka penggilingan padi tersebut lantaran dipicu oleh faktor cuaca tidak menentu, yang sering turun hujan secara tiba-tiba.
"Sekarang kan kalau turun hujan sering tiba-tiba, cuaca yang sebelumnya panas bisa berubah seketika jadi hujan deras. Hal ini membuat masyarakat jadi berpikir dua kali untuk menjemur padi milik mereka," ujarnya.
Sementara itu Halima (57) warga Kelurahan Ngulak I, mengatakan, dirinya lebih memilih untuk menunda untuk menjadikan gabah simpanannya menjadi beras.
"Ya, mau jemur padi itu kadang jadi malas sebab cuaca tidak mendukung. Kadang sehari itu hanya dapat capek saja, makanya, lebih baik menunda sedikit hingga kondisi cuaca benar-benar bagus ataupun saat sudah benar-benar masuk musim kemarau. Kalau untuk menunjang kebutuhan makan, itu selain masih ada stok beras bulan lalu, juga ada bantuan sembako dari pemerintah," tukasnya. (ren)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: