Masjid Suro, Bangunan Bersejarah, Saksi Masuknya Islam di Palembang

Masjid Suro Kota Palembang--
Tak jarang juga banyak persoalan yang dihadapi para ulama seperti luas tanah yang pihak penjajah kurangi. Dengan alasan pajak negara.
Kembali ke pelopor masjid, dulunya KH Abdurrahman Delamat mendapat kesempatan oleh Sultan Mahmud Badaruddin II untuk menempuh pendidikan bersama Kiai Marogan di Mekkah.
BACA JUGA:Oknum Kades di Empat Lawang Dilaporkan Warganya ke Polisi, Terkait BLT dan Bantuan Pangan
Setelah pendidikan nya selesai, keduanya pun kembali ke Palembang untuk menyebarkan ilmunya kemasyarakatan setempat.
Kiai Delamat dan Kiai Marogan setiap harinya bekerja keras dalam mengajarkan agama Islam kepada masyarakat yang notabene menganut paham komunis.
Kiai Marogan bertugas menyebarkan agama di wilayah hulu, sedangkan Kiai Delamat bertugas menyebarkan agama di daerah kampung Suro.
Sayangnya, saat itu penyebaran agama Islam masih secara diam-diam. Karena pengaruh Belanda yang memberikan penjagaan ketat lebih dari 30 tahun lamanya.
Setelah berdirinya Masjid Suro, aktivitas Salat Jumat mulai terlihatdan sudah pihak Belanda perbolehkan lagi.
Izin ini warga dapatkan karena Belanda merasa khawatir kalau kaum pribumi akan melakukan pemberontakan pada saat itu.
Dari izin inilah yang menyebabkan berkembangnya agama Islam di daerah kampung Suro, Kota Palembang tersebut. (*/Sumateraekspres.id)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: