4 Pekerja BTS Berhasil Dibebaskan, Korban Terluka Sudah Dapat Perawatan Medis

4 Pekerja BTS Berhasil Dibebaskan, Korban Terluka Sudah Dapat Perawatan Medis

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri. Foto: Ridwan/JPNN.com--

HARIANMUBA.COM,- 4 pekerja BTS yang di sempat disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berhasil dibebaskan, korban terluka Sudah dapat perawatan medis.

Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menyatakan saat ini empat pekerja proyek BTS dari PT Inti Bangun Sejahtera, saat ini sudah bersama dengan masyarakat di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.

Jenderal bintang dua ini mengatakan bahwa korban penyanderaan yang terluka akibat dianaya oleh KKB, sudah mendapat perawatan medis di Puskesmas setempat.

“Update terakhir (Sabtu) sore, pendarahan pada korban sudah berhenti. Kami berharap, malam ini kepala distrik sudah bisa sampai di Kampung Okbab, sehingga komunikasi bisa kami dapat lagi terkait informasi yang didapat bahwa ketiga korban itu sudah bersama masyarakat," jelas Fakhiri.

BACA JUGA:Errornya M Banking BCA Jadi Topik Hangat di Twitter, Ini Tanggapan Manajemen

BACA JUGA:Muba Pamerkan Sejumlah Produk pada UMKM Expo 2023

"Tidak ada lagi kekerasan atau penganiayaan yang dilakukan oleh kelompok tersebut,” kata Fakhiri dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu 14 Mei 2023.

Sebelumnya diberitakan, tiga karyawan PT IBS yang terluka akibat penyerangan anggota KKB menggunakan senjata tajam, yaitu Benyamin Sembiring, Asmar dan Fery.

Sejak kejadian itu, tokoh masyarakat dan tokoh agama di Okbab membantu membebaskan para sandera yang akan membangun tower BTS.

Fakhiri berharap melalui kepala distrik dapat membangun komunikasi dengan pelaku penganiayaan terhadap tiga korban tersebut.

BACA JUGA:Cerita Detik-detik Kebakaran Yang Menghanguskan 2 Rumah Makan di Sungai Lilin

BACA JUGA:Desa Sungsang IV, Satu-satunya Perwakilan Sumsel di 75 Besar ADWI 2023, Dikunjungi Menparekraf Sandiaga Uno

Selain itu, bisa bertemu dengan salah satu pegawai yang merupakan orang asli Papua yang sempat terhindar dari kejadian penganiayaan tersebut.

“Sehingga informasi itu akan menjadi bahan bagi aparat keamanan untuk bagaimana mengambil langkah-langkah penyelamatan terhadap tiga korban termasuk masyarakat orang asli Papua yang menghindar dari kejadian kekerasan itu,” kata Fakhiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: