Astaghfirullah! Tidak Ada Masjid di 3 Negara Ini, Sementara 2 Negara Resmi Larang Pembangunan Masjid

 

Negara ini juga dikenal karena prestasinya dalam berbagai aspek seperti kualitas hidup, pendidikan, kebebasan pers, digitalisasi layanan publik, dan perkembangan industri teknologi.

 

Mayoritas penduduk Estonia beragama Kristen, dan dalam konstitusi tahun 1928, masyarakat Muslim diakui dan diterima. 

BACA JUGA:Polisi Gagalkan Aksi Penggelapan Ratusan Ton Pupuk Milik PT Hindoli, Ada Karyawan Terlibat, Berikut Modusnya

Namun, setelah pendudukan oleh Uni Sovyet, kebebasan beragama, termasuk kebebasan beribadah bagi umat Muslim, mengalami penindasan dan diskriminasi.

 

Saat ini, populasi Muslim di Estonia diperkirakan sekitar 10.000 orang, dengan mayoritas mengikuti mazhab Sunni Hanafi. 

 

Mereka tersebar di beberapa kota, termasuk Tallin, Rakvere, dan Narva. Meskipun ada usaha untuk membangun masjid di Narva pada tahun 2003 dengan dana sumbangan senilai USD 40 Juta dari seorang pengusaha Muslim, rencana tersebut menghadapi pro dan kontra.

 

Beberapa pihak, termasuk anggota parlemen Estonia, Liina Tonisson, menolak pembangunan masjid dengan alasan yang tidak masuk akal, seperti khawatir akan memicu sentimen antitoleransi dan kekerasan agama. 

 

Akibatnya, hingga saat ini, tidak ada masjid di Estonia, dan umat Muslim melakukan ibadah di rumah masing-masing atau di pusat kebudayaan Islam.

BACA JUGA:Ada Perubahan Dalam Materi Ujian Praktek SIM, Berikut Penjelasannya

Sumber: