Terima Pimpinan PT Pupuk Indonesia, Herman Deru Sampaikan Keluhan Petani Terkait Kelangkaan Pupuk Subsidi
Gubernur sumsel saat menerima audensi pimpinan Pupuk Indonesia--
HARIANMUBA.COM,- Terima Pimpinan PT Pupuk Indonesia, Herman Deru Sampaikan Keluhan Petani Terkait Kelangkaan Pupuk Subsidi.
Gubernur Sumsel menerima audiensi pimpinan PT Pupuk Indonesia (Persero).
Dalam kesempatan itu Gubernur Sumsel H Herman Deru secara khusus meminta pemangku kepentingan yang menjadi leading sektor pendistribusian pupuk bersubsidi dan komersil untuk segera melakukan langkah terkait pendistribusian pupuk subsidi dan non subsisdi diwilayah Sumsel.
Seharusnya lanjut Herman Deru jika berdasarkan kuota yang ada stok pupuk Sumsel sudah lebih dari cukup, namun kenyataannya dilapangan dirinya kerap mendapat laporan dsri para petani masih mengeluhkan kekurangan pupuk.
BACA JUGA:Bertambah 5 Ruas Baru, Jalan Tol Trans Sumatera Bakal Semakin Panjang
Terkait dengan over stock dan over storage pupuk digudang milik PT Pupuk Indonesoa, Herman Deru menyarakan agar permasalahan tersebut harus segera dituntaskan dengan melibatkan sejumlah pihak termasuk Kabupaten/kota.
"Permasalahan ini yang harus kita bedah satu persatu. Dengan melibatkan semua pihak termasuk Kabupaten/kota," tegas Herman Deru, Rabu (6/9).
Lebih jauh Herman Deru menambahkan, pihaknya akan mengundang semua pihak termasuk Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/kota guna menyelesaikan permasalahan pupuk ini.
"Kita harus ingat sistem pendistribusian pupuk jangan sampai salah, jika kita menduga ini dilakukan penyelewengan rasanya kurang tepat karena subsidi ini diberikan setelah diterima petani," ujarnya.
BACA JUGA:5 Ruas Tol Trans Sumatera ini Ditargetkan Selesai Tahun 2023, Begini Kondisi Terbaru
BACA JUGA:Sukses Turunkan Stunting, Kabupaten Musi Banyuasin Terima Penghargaan
Sementara itu Direktur Produksi PT Pupuk Indonesia, Bob Indiarto A. Susatyo didampingi Dirut PT Pusri Palembang, Tri Wahyudi Saleh mengungkapkan pihaknya mengalami over stock dan over storage sehingga menghentikan sementara produksi pupuk subsidi.
Menurutnya selama 1 tahun penyerapan pupuk subsidi baru mencapai 52 persen. Padahal pendistribusian telah menerapkan sistem by name by address. Sehingga diperkirakan ada data alokasi yang berlebihan di Kab/kota. Namun hal ini juga belum dapat dipastikan penyebabnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: