Viral! Wakil Bupati Bubarkan Paksa Acara Pelantikan Pejabat, Ini Penyebabnya
Suasana ricuh pasca dibubarkannya kegiatan pelantikan pejabat --
HARIANMUBA.COM- Wakil Bupati Gorontalo, Hendra Hemeto, mengekspresikan ketidakpuasannya dengan membubarkan secara paksa kegiatan pelantikan pejabat struktural Kamis 14 Desember 2023 kemarin.
Dalam video yang viral di media sosial, terlihat Wakil Bupati Hemeto secara tiba-tiba membubarkan pelantikan pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo yang dipimpin oleh Bupati Nelson Pomalingo.
Dalam momen tersebut, terdengar suara Wakil Bupati Hendra Hemeto yang mengungkapkan ketidakpuasannya karena merasa tidak dilibatkan dalam proses pengangkatan pejabat struktural tersebut.
Hemeto bahkan menyatakan bahwa Bupati Nelson Pomalingo cenderung mengabaikan peran dan eksistensinya sebagai Wakil Bupati.
BACA JUGA:Mengenal Nauru, Sempat Jadi Negara Terkaya di Dunia, Namun Sekarang Jatuh Miskin, Berikut Kisahnya
"Di dalam pemerintahan itu satu paket, Bupati dan Wabup, bukan Sekda atau asisten, selama ini Nelson mengabaikan eksistensi Wakil Bupati," tegas Hemeto dalam suasana emosional.
Wakil Bupati juga menyoroti sejumlah pejabat di Pemkab Gorontalo yang disebutnya "gila jabatan" dan tidak mengerti etika birokrasi.
Ia menegaskan bahwa kejadian ini adalah akumulasi dari ketidaklibatan dan ketidakhormatan yang dialaminya sebelumnya.
"Saya diam selama ini. Apakah saya diam itu sudah keputusan. Jangan begitu. Ngondi tunda dulu pelantikan pejabat struktural," ujar Hemeto dengan nada penuh emosi, meminta penundaan pelantikan.
BACA JUGA:Suka Phone Photography? Ini Lho Pengaruh iPhone dalam Fotografi Modern!
Dalam adu argumen dengan Bupati Nelson Pomalingo, Hemeto menegaskan bahwa tindakannya bukan untuk mengganggu jalannya pelantikan, melainkan untuk meminta penundaan sebagai bentuk protes terhadap ketidakkoordinasian yang terjadi.
Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, menyatakan bahwa pelaksanaan pelantikan pejabat struktural telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hemeto diinstruksikan untuk melaporkan protesnya kepada Sekda dan Bapperjakat.
Peristiwa ini menciptakan ketegangan dalam hubungan kedua kepala daerah Gorontalo dan meninggalkan tanda tanya besar terkait dinamika politik di tingkat lokal.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: