Petani di Sumsel Ini Lesu, Jelang Panen Raya, Harga Gabah Anjlok

Ilustrasi--
Belum lagi kondisi cuaca penghujan seperti sekarang ini, petani tak bisa berharap banyak untuk memperoleh untung.
Pihaknya sudah memprediksi bakal hanya bisa balik modal saja, lantaran banyak lahan sawah mereka terendam banjir.
BACA JUGA:Dipastikan Jadi PJ Bupati Muba, Sandi Fahlepi Bakal Jabat Hingga Kepala Daerah Baru Terpilih
BACA JUGA:Beberapa Peluang Usaha Jasa yang Menjanjikan Profit Berlipat
"Kalau di Desa Muara Burnai 2 ada sekitar 400 hektar lahan persawahan dan sekitar 200 hektar terendam banjir.
Nah, hanya separuhnya saja bisa dipanen oleh petani," ungkapnya.
Sementara untuk lahan milik Mukhtarudin, ada total 4 hektar sawah yang semestinya siap panen bulan depan.
Namun hanya 2 hektar yang diprediksi bisa panen karena banyak padi yang roboh.
BACA JUGA:Cegah Risiko Batu Ginjal dengan Buah Rambutan
BACA JUGA:Salah Satunya Berada di Negara Cina, Inilah Masjid Tertua di Dunia
"Sebelumnya bisa panen dalam satu hektar sawah menghasilkan 5 - 6 ton gabah.
Namun kali ini mungkin hanya 2 - 3 ton saja," katanya.
Mukhtarudin dan petani lain di Muara Burnai 2 berharap ada bantuan dari Dinas terkait terutama bantuan Alsintan untuk kelompok tani.
"Kalau bantuan belum ada seperti alat bantu pertanian, kita harap ada bantuan tersebut biar petani disini bisa lebih mudah dan produktif saat tanam dan panen," tanndasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: