Awal Tahun Petani Karet di OKI Berharap Harga Naik

Awal Tahun Petani Karet di OKI Berharap Harga Naik

Awal Tahun Petani Karet di OKI Berharap Harga Naik--

HARIANMUBA.COM,- Sejumlah petani karet di Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berharap harga komiditi karet di awal Januari 2025 ini naik. 

Pasalnya, harga komiditi karet di akhir Desember 2024 lalu dihargai Rp15. 400/Kg nya. Nilai besaran itu pada 23 Desember 2024 lalu. 

Kemudian, akan dilakukan penimbangan kembali pada pekan depan di awal Januari 2025. Dimana sebelumnya harga karet sebesar Rp16.400/Kg. Ini harga awal Desember 2024. 

Jadi ada penurunan harga komiditi karet di tingkat petani diakhir Desember 2024. Maka oleh karena itu, sejumlah petani di Desa Bumi Harjo, Kecamatan Lempuing sangat mengharapkan kenaikan harga di awal 2025 ini. 

BACA JUGA:Diduga Sebagai Pemilik Sumur Terbakar di Hindoli Keluang, Warga Kota Sekayu Diamankan

BACA JUGA:Pembangunan Tol Palembang - Betung Dipercepat, Target 2026 Rampung

Dikatakan salah satu petani karet di Desa Bumi Harjo, Kecamatan Lempuing, Kabupaten OKI, Abduloh Faeq, untuk harga karet di akhir Desember 2024 kemarin turun dibandingkan sebelumnya. 

"Penurunan harga karet di akhir Desember kemarin kemungkinan adanya libur Natal dan Tahun Baru. Jadi untuk permintaan karet jadi berkurang," jelasnya, saat dikonfirmasi, SUMEKS.CO, Jumat 3 Januari 2025.

Dijelaskan Faeq, jadi tahun 2025 ini pihaknya berharap kepada pemerintah untuk menaikkan harga karet. Apabila harga karet tinggi jelas akan membuat petani gembira karena dapat meningkatkan pendapatan. 

"Semoga saja di pekan depan akan menimbang kembali karet dan harganya naik," ujarnya. 

BACA JUGA:Mobil Box Berisi Minyak Ilegal Meledak di Kota Sekayu, Sopir dan Tukang Las Alami Luka Serius

BACA JUGA:Pemkab Muba Raih Indeks SPBE Tertinggi di Sumatera Selatan, Ini Kata PJ Bupati Muba

Diungkapkan Faeq, mengenai penjualan karet di Kecamatan Lempuing yaitu 2 minggu sekali. Jadi dalam 1 bulan 2 kali penimbangan. Dimana untuk masyarakat Desa Bumi Harjo dan sekitarnya rata-rata sebagai petani karet. 

"Alhamdulillah, untuk saat ini untuk hasil produksi dari karet masih stabil. Hanya saja di musim penghujan ini untuk jadwal menyadap menjadi mundur," terangnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: