Terungkap, Inilah Otak Pelaku Pembunuhan Karyawan Koperasi di Palembang, Masih Terus Diburu Polisi

Terungkap, Inilah Otak Pelaku Pembunuhan Karyawan Koperasi di Palembang, Masih Terus Diburu Polisi

Konfrensi Pers Kasus pembunuhan karyawan Koperasi Kota Palembang--

HARIANMUBA.COM,- Terungkap, Inilah Otak Pelaku Pembunuhan Karyawan Koperasi di Palembang, Masih Terus Diburu Polisi.

Polisi Masih terus memburu satu orang pelaku lagi yang ikut menghabisi nyawa pegawai koperasi secara sadis Anton Eka Saputra.

Seorang pelaku yang masuk target itu merupakan keponakan dari istri tersangka Anton, yang merupakan otak pelaku pembunuhan berencana ini.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Suggihartono menegaskan, pihaknya menargetkan pelaku berinisial KV itu ditangkap dalam waktu 1 bulan.

BACA JUGA:Terjunkan Oil Boom, Untuk Bersihkan Minyak Mentah yang Cemari Sungai Dawas

BACA JUGA:Terima SK Perpanjangan, 222 Kepala Desa di Ogan Ilir Resmi Menjabat 8 Tahun

Hal ini disampaikannya saat menggelar pres rillis di Lobby Mapolrestabes Polrestabes Palembang, Senin 1 Juli 2024 sore.

"DPO berinisial KV merupakan keponakan dari istri pelaku Antoni," kata Kapolrestabes Palembang kepada awak media.

Untum perannya cukup sadis dalam kasus ini yakni menghantam kepala korban menggunakan kunci pas sebanyak lima kali. 

"Bahkan di saat aksinya itu, korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Untuk semua jajaran saya minta harus berhasil mengungkap atau menangkap satu DPO lagi yakni KV, semua identitas tentang KV sudah kita ketahui hanya tinggal menunggu waktu saja untuk KV ditangkap," tegasnya.

BACA JUGA:Samsung Galaxy Z Flip 5 Hadir dengan Desain Lebih Canggih dan Fitur AI yang Lebih Cerdas

BACA JUGA:Kontruksi Sudah Capai 92 Persen, Binjai - Pangkalan Brandan Bakal Segera Tersambung Tol

Dijelaskannya, untuk istri pelaku Antoni dalam hal ini tidak terlibat apa-apa, dirinya baru mengetahui bahwa suaminya yakni pelaku Antoni adalah seorang pembunuh saat banyaknya netizen yang berkomentar miring di akun Instagram pribadinya.

"Motif kasus ini tidak lain hanyalah sakit hati terhadap korban, dimana hutangnya yang hanya Rp5 juta menjadi Rp 24 juta. Singkat cerita hal ini lah yang menimbulkan rasa kekecewaan yang pada akhirnya terjadi perdebatan antara pelaku dan korban hingga terjadilah pembunuhan berencana tersebut," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: