Inilah 5 Daerah di Sumsel Paling Rawan Karhutlah Tahun 2024, Kabupaten Musi Banyuasin Salahsatunya

Inilah 5 Daerah di Sumsel Paling Rawan Karhutlah Tahun 2024, Kabupaten Musi Banyuasin Salahsatunya

Inilah 5 Daerah di Sumsel Paling Rawan Karhutlah Tahun 2024, Kabupaten Musi Banyuasin Salahsatunya--

HARIANMUBA.COM- Mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan, kebun, dan lahan (Karhutla) pada tahun 2024, Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) karhutla, bertempat di Griya Agung Palembang, Kamis 25 Juli 2024.

Rakor tersebut dilaksanakan secara daring dan luring melibatkan semua stakeholder baik pemerintah pusat, pemerintah daerah bahkan dunia usaha atau pihak swasta.

Elen Setiadi menjelaskan di Provinsi Sumsel terdapat lima wilayah yang rawan karhutla, yaitu OKI (Ogan Komering Ilir), Banyuasin, Musi Banyuasin (Muba), Ogan Ilir dan Musi Rawas Utara (Muratara). Untuk itu Elen mengingatkan  agar para Kepala Daerah, utamanya OKI, Banyuasin, dan Muba memberikan perhatian penuh untuk mencegah karhutla. 

BACA JUGA:Kemarau, Akses Jalan Darat Menuju Desa Ulak Embacang Lancar, Namun Sayang Berdebu

"Agar para Kepala Daerah benar-benar memberikan perhatian serius terkait karhutla. Begitupun Satgas berikan perhatian penuh kepada daerah rawan, tanpa mengesampingkan daerah lainnya", tegas Elen.

Di beberapa titik di wilayah Provinsi Sumsel telah terjadi kebakaran lahan yang cukup mengkhawatirkan.

Untuk itu, lanjut Elen para jajaran lapangan agar melakukan pengecekan rutin. Sementara berkaitan dengan anggaran, penanggulangan karhutla tetap akan menggunakan anggaran yang ada. 

"Jika perlu dukungan dari pemprov maka akan kami usahakan, namun saya minta lakukan inisiatif terlebih dahulu. Tentu untuk jangka panjang dan menengah perlu dipersiapkan anggaran/dialokasikan pada anggaran tahun 2025,” jelas Elen.

BACA JUGA:Dua Jembatan Sungai Lilin, Sangat Vital Penunjang Jalur Lintas Penting di Pulau Sumatera

Selain itu bantuan sosial berupa pemberian air bersih dan sembako tetap diperlukan dan dilakukan untuk masyarakat. Menurut Elen pelibatan tokoh masyarakat dan pelibatan perusahaan dalam mencegah karhutla masih penting.

"Pemberian bantuan agar fokus saja kepada wilayah yang rawan karhutla. Kemudian agar Satgas tidak pecah perhatiannya dalam penanganan karhutla meskipun dalam waktu dekat ada agenda-agenda nasional dan daerah yang akan diselenggarakan seperti peringatan HUT RI pada bulan Agustus, dan pelaksanaan pilkada di bulan November. Satgas agar tiap minggu memberikan laporan rutin,”  ujarnya.

Elen pun menegaskan beberapa hal yang harus dilakukan yakni sinkronisasi satgas provinsi dengan kabupaten, kemudian membagi tugas pengendalian kebakaran hutan kebun dan lahan dengan melibatkan semua stakeholder terkait yang ada baik di provinsi maupun di kabupaten yang dimulai dari sebelum terjadinya kebakaran.

BACA JUGA:Ini Kebiasaan Penting yang Harus Ditanamkan pada Anak Sejak Dini

"Optimalisasi peralatan, alat produksi pertanian yang ada pada kelompok tani untuk membantu pemadaman kebakaran sekaligus pendampingan kepada kelompok petani untuk melaksanakan teknologi buka lahan tanpa bakar", pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: