Produksi Air PDAM Muba Menurun 20 Persen, Terdampak Bulan Kemarau

Produksi Air PDAM Muba Menurun 20 Persen, Terdampak Bulan Kemarau

Penurunan produksi air bersih PDAM Muba, membuat pengiriman air bersih jadi terganggu--

HARIANMUBA.COM,- Musim kemarau sanhat berdampak terhadap produksi air bersih di PDAM Muba.

Saat ini produksi air baku milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Randik mengalami penurunan sebanyak 20 persen. 

Produksi air PDAM di Muba ini mengalami penurunan akibat debit air di sungai berkurang.

Penurunan produksi air ini juga berpangaruh terhadap pengiriman air bersih ke pelanggan.

BACA JUGA:All New Avanza Kembali Merebut Hati Warga Indonesia, Berikut 4 Kelebihannya

BACA JUGA:9 Mobil Termahal di Dunia, Cuma Diproduksi Dua Unit Harga Hingga Ratusan Miliar

Kepala PDAM Tirta Randik Azmi menjelaskan, penurunan itu dampak kemarau yang saat ini masih terjadi.

Meskipun begitu, produksi mengalami penurunan tetapi untuk konsumsi air oleh pelanggan meningkat sekitar 10 persen dari hari biasanya bila tidak kemarau. 

“Memang efek kemarau sudah terasa namun untuk sumber air baku bagi unit-unit di setiap kecamatan melalui sungai. Insyaallah belum memberikan efek parah,” kata Azmi. 

Hanya saja, bila selama 3 bulan ini tidak turun hujan dan masih kemarau produksi unit PDAM yang mana air bakunya dari sungai Batang Hari, Lalan, dan Musi pun pasti akan stop.

BACA JUGA:Warga Banyuasin Amankan Buaya Sepanjang 3 Meter, Disini Lokasinya

BACA JUGA:PT KAI Pariwisata Buka Lowongan untuk Posisi Customer Service On Train (CSOT), Khusus Lulusan SMA Sederajat

“Saat ini yang terdampak drastis itu berada di Kecamatan Plakat Tinggi, karena untuk distribusi air pelanggan itu sumber air bakunya dari embung,” ujarnya.

Bilamana selama 2 pekan ini tidak turun hujan, unit yang ada di Kecamatan Plakat Tinggi nanti akan stop operasi pengiriman air ke pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: