Koperasi Digital Dorong Percepatan Ekonomi Muba

Koperasi Digital Dorong Percepatan Ekonomi Muba

Koperasi Digital Dorong Percepatan Ekonomi Muba--

HARIANMUBA.DISWAY.ID – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekonomi kerakyatan melalui pengembangan koperasi digital

Dalam rangka memperingati Hari Koperasi ke-78, Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) bersama Dinas Koperasi dan UKM Muba menghadirkan sebuah podcast inspiratif bertajuk “Muba Maju Lebih Cepat bersama Koperasi Merah Putih.”

Podcast yang dipandu oleh Febie Alfina ini menghadirkan diskusi menarik seputar kontribusi koperasi terhadap percepatan pembangunan ekonomi di daerah. 

Hadir sebagai narasumber utama, Plt. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Muba, Zulkarnain, SP, mengungkapkan bahwa program Koperasi Merah Putih telah berkembang pesat dan kini hadir di 242 desa dan kelurahan di Muba.

BACA JUGA:Sorotan Viral di Kalangan Penggemar Soal MV JKT48 x Shopee 'Lebih Hemat, Lebih Cepat'

BACA JUGA:Garuda Indonesia Resmi Terbangkan Umrah Langsung Palembang–Madinah, Tiket Mulai Rp25 Juta

“Ini menjadikan Muba sebagai daerah dengan pencapaian tercepat dalam membentuk koperasi secara nasional. Hal ini membuktikan kuatnya semangat gotong royong masyarakat kita,” ujarnya.

Dalam sesi “Suara dari Lapangan”, hadir pula Zulham, pengurus Koperasi Merah Putih dari Kelurahan Ngulak, serta Suwito, Kepala Desa Sido Mulyo. 

Mereka berbagi kisah bagaimana koperasi yang mereka kelola mampu menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat dan memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan warga.

Kepala Dinkominfo Muba, Herryandi Sinulingga, AP, menyampaikan gagasan inovatif agar koperasi desa mulai merambah ke sektor digital. 

BACA JUGA:Tekan Kemiskinan Jadi Satu Digit, Bupati Toha Dorong Kolaborasi dan Inovasi Terpadu

BACA JUGA:Bupati Toha Siap Wujudkan BNNK Muba, Perkuat Perang Terhadap Narkoba

Salah satunya melalui usaha penjualan voucher internet dan paket data, yang dinilai mampu menambah pendapatan desa sekaligus mengatasi blank spot di 56 desa yang masih belum terjangkau jaringan.

“Bisnis voucher internet bukan hanya menjawab kebutuhan masyarakat akan konektivitas, tetapi juga mendorong inklusi digital yang lebih merata,” kata Sinulingga.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: