Bupati Muba Tegaskan Perusahaan Harus Tepati Komitmen Revitalisasi Jembatan P6 Lalan

Bupati Muba Tegaskan Perusahaan Harus Tepati Komitmen Revitalisasi Jembatan P6 Lalan

Bupati Muba Tegaskan Perusahaan Harus Tepati Komitmen Revitalisasi Jembatan P6 Lalan--

HARIANMUBA.DISWAY.ID – Bupati Musi Banyuasin (Muba) H. M. Toha Tohet, SH menegaskan bahwa kepentingan masyarakat harus ditempatkan di atas keuntungan bisnis perusahaan. 

Hal ini disampaikannya saat memimpin rapat evaluasi progres revitalisasi Jembatan P6 Lalan di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (17/9/2025).

Rapat dihadiri jajaran Pemkab Muba, perwakilan Asosiasi Pengguna Alur Sungai Lalan (AP6L), serta sejumlah perusahaan perkebunan, tambang, dan migas yang beroperasi di Muba. 

Fokus utama pembahasan adalah keterlambatan progres pembangunan jembatan yang ambruk setelah ditabrak tongkang pada 12 Agustus 2024 lalu.

BACA JUGA:Desa Nusa Serasan Gelar Musrenbangdes 2026, Fokus Utama pada Infrastruktur

BACA JUGA:Pemkab Muba Gelar FGD Validasi Lapangan, Target Raih Penghargaan Kabupaten Sehat Nasional

Dalam kesepakatan yang ditandatangani 23 Agustus 2024, biaya pembangunan kembali jembatan dibagi dua: 50 persen ditanggung oleh pemilik tongkang penabrak, dan 50 persen oleh perusahaan yang tergabung dalam AP6L. 

Sementara itu, biaya santunan masyarakat dibebankan kepada penubruk, dan ongkos operasional penyebrangan ditanggung asosiasi.

Ketua AP6L Humala Oloan Pasaribu melaporkan, hingga kini progres fisik pembangunan yang dikerjakan PT Ciawenindo Mitra Perkasa baru mencapai 43,5 persen dari target 47 persen.

“Kami mohon dukungan Pak Bupati untuk memastikan komitmen seluruh perusahaan ditepati, agar proyek ini bisa berjalan sesuai target,” jelasnya.

BACA JUGA:Gelar Turnamen Esports Tanpa Izin ESI, Panitia Terancam Sanksi Pidana dan Denda Rp1 Miliar

BACA JUGA:Pemkab Muba Libatkan Desa dan Perusahaan dalam Upaya Pencegahan Banjir di Babat Supat

Kepala Dinas Perhubungan Muba Musni Wijaya, S.Sos., M.Si. menambahkan bahwa kendala terbesar adalah keterlambatan pencairan dana. 

“Jika masalah pendanaan tidak segera diatasi, sangat sulit proyek ini rampung pada akhir 2025,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait