Herman Deru Canangkan Mulok Ketahanan Pangan, Cetak Generasi Mandiri dan Produktif

Herman Deru Canangkan Mulok Ketahanan Pangan, Cetak Generasi Mandiri dan Produktif

Herman Deru Canangkan Mulok Ketahanan Pangan, Cetak Generasi Mandiri dan Produktif--

HARIANMUBA.DISWAY.ID – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) siap melangkah lebih jauh dalam memperkuat ketahanan pangan daerah. Gubernur Sumsel, Dr. H. Herman Deru, mendukung penuh rencana penerapan Muatan Lokal (Mulok) ketahanan pangan dalam kurikulum pendidikan menengah.

Rencana ini disampaikan Herman Deru saat bersilaturahmi dengan perwakilan World Agroforestry (ICRAF) di Ruang Tamu Gubernur, Palembang, Selasa (30/9/2025). Menurutnya, pendidikan merupakan pintu masuk strategis untuk menanamkan pola pikir produktif sejak dini.

“Muatan lokal ini luar biasa. Ada dua hal yang ingin saya tekankan: pertama, rumah tangga harus mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Kedua, mindset masyarakat harus bergeser, dari konsumtif menjadi produktif,” tegasnya.

Langkah tersebut sekaligus memperkuat program unggulan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang telah berjalan selama empat tahun terakhir. Gubernur optimistis, pembelajaran ketahanan pangan di sekolah akan memberi dampak positif pada stabilitas inflasi serta menekan angka stunting.

BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Sambut Positif Rencana Pembentukan UPT Jaminan Produk Halal di Sumsel

BACA JUGA:Festival Randik XXI Resmi Dibuka di Sungai Lilin, Bupati Muba Ajak Warga Jauhi Narkoba dan Lestarikan Budaya

Provincial Coordinator ICRAF Sumsel, David Susanto, menjelaskan ide mulok ketahanan pangan bermula dari gagasan Herman Deru yang kemudian dikembangkan bersama Dinas Pendidikan. “Kami merespons gagasan Bapak Gubernur dengan berkoordinasi agar bisa segera direalisasikan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Hj. Mondyaboni, menerangkan bahwa kurikulum akan diterapkan di jenjang SMA/SMK kelas X hingga XII. Mulok ini berdiri sebagai mata pelajaran khusus dengan pendekatan fleksibel, menyesuaikan potensi dan kondisi daerah.

“Siswa akan belajar teori sekaligus praktik sesuai dengan kearifan lokal dan lingkungan sekitarnya,” jelas Mondyaboni.

Kehadiran kurikulum ini diharapkan mampu menghubungkan pendidikan, kearifan lokal, dan keberlanjutan lingkungan. Lebih jauh, generasi muda Sumsel akan tumbuh dengan kesadaran tinggi terhadap pentingnya kemandirian pangan.

BACA JUGA:Rumah Warga Bailangu Sekayu Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp250 Juta

BACA JUGA:Shopee Hadirkan Kompetisi ‘Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas’, 1.300 UMKM Ikut Berpartisipasi

Kolaborasi erat antara Pemprov Sumsel, Dinas Pendidikan, dan ICRAF menjadi bukti keseriusan daerah ini dalam menyiapkan generasi mandiri, produktif, serta siap menjaga ketahanan pangan di masa depan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait