Jembatan Layang Lettu Karim Resmi Beroperasi, Warga Gandus Akhirnya Terbebas dari Banjir dan Kemacetan

Jembatan Layang Lettu Karim Resmi Beroperasi, Warga Gandus Akhirnya Terbebas dari Banjir dan Kemacetan

Jembatan Layang Lettu Karim Resmi Beroperasi, Warga Gandus Akhirnya Terbebas dari Banjir dan Kemacetan--

HARIANMUBA.DISWAY.ID, – Rasa lega tak bisa disembunyikan dari wajah warga Gandus saat Gubernur Sumatera Selatan, Dr. H. Herman Deru, meresmikan Jembatan Layang Lettu Karim pada Selasa (25/11/2025). Infrastruktur yang telah lama dinanti itu kini menjadi solusi nyata bagi persoalan banjir dan kemacetan yang selama bertahun-tahun menghantui warga setempat.

Selama ini, kawasan Gandus kerap mengalami kerusakan parah pada badan jalan akibat kondisi tanah rawa yang labil. Tak jarang, jalan amblas dan memicu kecelakaan. Untuk mengatasi persoalan tersebut, Pemerintah Provinsi Sumsel menggelontorkan dana sekitar Rp7,4 miliar guna membangun jembatan layang yang dinilai paling efektif sebagai solusi jangka panjang.

Yani (60), warga Gandus, mengungkapkan rasa syukurnya setelah jembatan resmi dibuka. Ia mengingat betapa sulitnya aktivitas warga setiap kali hujan turun.

“Setiap hari kami ngoyok, kebanjiran terus. Banyak yang jatuh, sering kecelakaan. Kadang orang mau kerja atau sekolah pun tidak bisa berangkat,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

BACA JUGA:Rekonstruksi Penembakan Supir Angkot Oberta Digelar di Polres Banyuasin, Peragakan 40 Adegan

BACA JUGA:Wabup Muba Ikuti Rapat Nasional Bersama Presiden Prabowo, Bahas Percepatan Pembangunan KDKMP

Dalam sambutannya, Gubernur Herman Deru menegaskan bahwa pembangunan jembatan ini dipercepat bukan demi seremonial, melainkan karena kondisi warga yang memang membutuhkan solusi segera. Meski pengerjaan dipercepat, ia memastikan kualitas konstruksi tetap menjadi prioritas.

“Kita tidak ingin masyarakat terus diganggu oleh amblasnya badan jalan. Meski cepat, kualitas bangunan tetap nomor satu,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Palembang yang terlibat sejak peletakan batu pertama hingga proyek selesai dibangun. Menurutnya, keberhasilan ini merupakan contoh nyata hasil kolaborasi antar instansi.

Gubernur kemudian mengenang kondisi Gandus pada tahun 1990-an yang masih terisolasi. Kini, wilayah tersebut menjadi salah satu titik pertumbuhan pemukiman baru dan berkembang pesat.

BACA JUGA:Puskesmas Sungai Lilin Gelar Minlok Lintas Sektoral, Bahas Penguatan Data Kesehatan hingga Penanganan DBD

BACA JUGA:Kemenag Muba Gelar Pelatihan Pembelajaran Mendalam untuk Guru PAI se-Kecamatan Sekayu

Meski demikian, ia mengingatkan bahwa setiap pembangunan tetap harus memperhatikan tata ruang dan aturan terkait zona konservasi. Pengembangan area dipersilakan, namun tidak boleh mengorbankan kawasan ekologis yang dilindungi.

Kepala Dinas PU Bina Marga Sumsel, Affandi, menjelaskan bahwa jembatan ini dibangun menggunakan metode konstruksi slab on pile, yang dinilai paling sesuai untuk kondisi lahan gambut dan rawa. Metode ini juga menjamin kekuatan struktur untuk bentang sepanjang 67 meter.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: