Operasi Migas Terganggu Banjir Besar di Sumatra, PHR Zona 1 Fokus pada Keselamatan dan Bantuan Kemanusiaan
Operasi Migas Terganggu Banjir Besar di Sumatra, PHR Zona 1 Fokus pada Keselamatan dan Bantuan Kemanusiaan--
HARIANMUBA.DISWAY.ID, – Banjir besar yang melanda Provinsi Aceh dan Sumatera Utara sejak akhir November 2025 telah menimbulkan dampak serius, tidak hanya bagi masyarakat, tetapi juga bagi aktivitas industri energi.
Pemerintah daerah di dua provinsi tersebut telah menetapkan status tanggap darurat menyusul meluasnya genangan dan kerusakan infrastruktur.
Kondisi ini turut mempengaruhi kegiatan operasional Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 1 di sejumlah lapangan migas penting.
Bencana hidrometeorologi yang terjadi berimbas langsung pada PHE NSO Field, Pertamina EP Pangkalan Susu Field, dan Pertamina EP Rantau Field, tiga wilayah kerja migas yang berada dalam koordinasi PHR Zona 1.
BACA JUGA:Rumah Warga di Muara Teladan Ludes Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
BACA JUGA:Kawasaki Hidupkan Kembali Nuansa Retro Lewat Z900RS 2026, Hadir dalam Tiga Varian
Meski aktivitas operasi terganggu, manajemen memastikan bahwa keselamatan pekerja dan warga sekitar menjadi prioritas utama, diikuti penyaluran bantuan kemanusiaan secara bertahap.
General Manager PHR Zona 1, Hari Widodo, menyampaikan bahwa seluruh jajaran perusahaan telah mengaktifkan langkah penanganan darurat sejak awal bencana.
Menurutnya, tim lapangan melakukan evakuasi, pengamanan fasilitas, serta membantu masyarakat terdampak dengan menggandeng SKK Migas, BPBD, dan pemerintah daerah setempat.
“Kami terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan penanganan bencana berjalan optimal. Dukungan terhadap masyarakat akan terus diberikan hingga kondisi kembali normal,” ujarnya.
BACA JUGA:BYD Bikin Geger Luncurkan Atto 2 DM-i, PHEV Sangar Berfitur Sultan, Iritnya Kalahkan Motor!
BACA JUGA:Huawei Siap Rilis Mate X7 Secara Global, Andalkan Layar Premium dan Chip Kirin 9030 Pro
PHR Zona 1 telah menyalurkan bantuan ke beberapa wilayah paling terdampak, yaitu Lhokseumawe, Aceh Tamiang, dan Kabupaten Langkat.
Bantuan logistik yang didistribusikan antara lain 425 kg beras, 480 kg gula, 177 dus mie instan, 135 dus sarden, 103 dus minyak goreng, Air mineral, telur, susu, biskuit, makanan bayi, Perlengkapan kesehatan dan kebersihan, selimut, terpal, obat-obatan, hingga popok
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: