JAKARTA - Mendengar nama Krishna Murti mungkin sudah tidak asing lagi di telinga sebagian masyarakat. Sosoknya dikenal setelah mempopulerkan jargon 'Turn Back Crime' yang viral di mana-mana.
Krishna Murti merupakan seorang perwira kepolisian yang berpangkat Brigjen alias Brigadir Jenderal. Sebelum videonya bersama Ferdy Sambo viral, Krishna Murti sempat menjadi sorotan publik karena memberi pernyataan menohok soal praktik pengobatan alternatif yang dilakukan Gus Samsudin di Blitar, Jawa Timur.
Pria kelahiran Ambon, 15 Januari 1970 itu merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991. Perjalanan kariernya terbilang cukup mulus dan terus menanjak. Krishna dikenal sebagai sosok polisi berprestasi.
Pada 1996, saat masih berpangkat Letnan Satu, Krishna dikirim ke Bosnia sebagai negara konflik antara negara pecahan Kroasia dan Serbia. Didaulat sebagai anggota Polri yang dinas di jajaran PBB.
Setahun kemudian, sekembalinya ia ke tanah air pada 1997, Krishna Murti kemudian didapuk menjadi Kanit Reserse Narkoba di Polwiltabes Surabaya. Di situ Krishna banyak menangani kasus-kasus peredaran narkoba yang melibatkan warga sipil, polri, hingga tentara.
Pada 2000, Krishna menjadi lulusan terbaik PTIK sehingga ia pun dipercaya mengemban tugas lebih besar dengan pangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP). Dirinya ditempatkan sebagai Sekretaris Pribadi Kapolda Metro Jaya. Tak lama setelah itu, ia pun naik jabatan sebagai Kapolsek Penjaringan Jakarta Utara selama 3,5 tahun.
Setelahnya, Krishna naik pangkat menjadi Komisaris Polisi (Kompol). Dikenal sebagai sosok Polisi idola, dia semakin mendapat popularitas setelah menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya pada 2015. Saat itu, Ferdy Sambo menjadi wakil Krishna Murti.
Kaus hitam bertuliskan Turn Back Crime yang biasa dikenakannya, menjadi viral dan sampai saat ini dikenal sebagai jargon branding polisi. 2016, berkat aksinya dalam baku tembak melawan teroris di Sarinah, membuat dirinya semakin terkenal.
Dari reskrim Polda Metro Jaya, ia ditugaskan ke Suamatera sebagai Wakapolda Lampung. Namun, jabatan itu tidak lama diembanya karena Krishna memperoleh promosi sebagai Kabagkembangtas Romisinter Divhubinter Polri.
Hingga pada 2017, ia kembali naik jabatan sebagai Karomisinter Divhubinter Polri. Bukan hanya terkenal sebagai sosok polisi gagah yang jago berperang, Krishna Murti juga hobi menuangkan pemikirannya lewat tulisan, dengan rajin menulis di blog pribadinya di catatansibedu.blogspot.co .id.
Brigjen Krishna Murti lantas kembali jadi sorotan setelah ramai kasus pembunuhan Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah Irjen Ferdy Sambo. Video lawas yang menunjukkan kedekatannya dengan Irjen Ferdy Sambo beredar viral di media sosial.
Sorotan publik tertuju pada pangkat dari keduanya, Ferdy Sambo yang awalnya wakil Krisna Murti, kini justru pangkatnya lebih tinggi satu tingkat. Ferdy Sambo menjabat Wakil Dirreskrimum Polda Metro Jaya, sedangkan Krishna Murti saat itu menjabat Kepala Dirreskrimum Polda Metro Jaya.
Diketahui, video yang beredar itu diambil saat konferensi pers di Polda Metro Jaya sekitar tahun 2015 yang lalu. Tidak sedikit warganet yang membandingkan pangkat mereka.
Menanggapi hal itu, Krishna Murti mengunggah video di Instagramnya krishnamurti_bd91. Saat dia sedang berlari ditinggal teman-temannya. Sebuah jawaban bijaksana dari sosok Polisi yang diidolakan.
Krishna menulis pada bagian caption, "Jangan suka membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain". Dan, mengajak netizen untuk selalu bersyukur dan menikmati apa yang sudah didapatkan dalam hidup. (muhsin/fajar)