BACA JUGA:Di Kecamatan Sembawa, Lapangan Futsal Diresmikan dan Serah Terimah Rehab Rumah Tidak Layak Huni
Sebelum dibangunkan Klenteng, setiap orang berziarah ke makam Panglima Apek Tulong dipercaya akan mendapatkan keberkahan atau terbebas dari penyakit.
Tidak hanya itu, ada beberapa fakta yang tidak kalah menarik lainnya dari Kelenteng Dewi Kwan Im, yakni melarang menyajikan darah babi ataupun darah anjing saat merayakan malam pergantian tahun baru Imlek.
Hal tersebut dipengaruhi karena adanya kisah warga Tionghoa, yang menikah dengan umat muslim berkaitan dengan sejarah Pulau Kemaro dan Kampung Kapitan.
Yang mana cerita tersebut, selaras dengan cerita legenda seorang putri Palembang bernama Siti Fatimah yang merupakan seorang muslim, yang dipersunting menjadi istri seorang Pangeran Cina bernama Tan Bon An.
BACA JUGA:Kamu Harus Tahu! 10 Pengusaha Kelapa Sawit Paling Kaya di Indonesia
Berkunjung ke Kelenteng Dewi Kwan Im tidaklah sulit, akses jalan menuju Kelenteng pun saat ini telah dipemudah baik melalui jalan darat ataupun melalui jalur sungai Musi, dikarenakan letaknya persis di samping Jembatan Ampera Ikon Kota Palembang.
Jika melalui jalur sungai Musi, anda cukup menyeberang lebih kurang 10 menit dengan menggunakan perahu getek dari dermaga Benteng Kuto Besak Kota Palembang.
Sedangkan jika melalui jalur darat, dari atas jembatan Ampera Kelenteng Dewi Kwan Im sudah terlihat, yakni melalui jalan yakni melintasi samping Jembatan Ampera arah seberang ulu menuju Jalan KH Azhari Kelurahan 10 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang.
Saat memasuki Kelenteng Dewi Kwan Im yang memiliki ciri khas warna merah dan ornamen ciri khas Tionghoa, anda akan disambut dengan aroma hio atau dupa.