"Kejadian ini sudah yang ketiga kali. Pertama di Bandara SMB II, kedua di Klinik LKC Dompet Dhuafa yang di kawasan 7 Ulu, dan ini yang terakhir,” terang Abdul.
Dirinya juga membenarkan jika anak sulungnya itu mengalami gangguan kejiwaan sejak berpisah dengan suaminya.
Ditambah lagi, anaknya yang kedua meninggal dunia pada tahun 2018 lalu.
BACA JUGA:Dimomen Peringatan Hari Pancasila, Pemkab Banyuasin Ungkapkan Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan
BACA JUGA:Wow, Ada Air Terjun 9 Tingkat di Muratara, Masih Alami, Jarang Terekspos
"Anaknya yang kedua meninggal dan tidak lama istri saya (ibu Weni) juga meninggal dunia, menambah depresi. Diajak berobat dia tidak mau," terangnya.
Abdul Hamid juga mengungkapkan kewalahan, lantara dia sendiri berprofesi sebagai seorang ojek pengkolan
"Sehari-hari saya sebagai ojek pengkolan. Saya juga sudah tua dan penghasilan yang kecil," tutupnya.
Diketahui, bayi itu diketahui bernama Raskah baru berusia kurang lebih 1 tahun merupakan putra dari pasangan Erik dan Weni.
BACA JUGA:Gunakan Pakaian Adat, ASN Lapas Sekayu Gelar Upacara hari lahir Pancasila
BACA JUGA:Ingin Akun WhatshApp Anda Tetap Aman, Ini 9 Fitur Yang Wajib Anda Tahu
Bayi itu sebelumnya diselamatkan dan dibersihkan oleh Ipda Hendri Prayudha, Panit 1 Tipid Indagsi Ditreskrimsus Polda Sumsel dan istrinya Ipda Arini Yulia, SH, Paur Renmin ops Biro Ops Polda Sumsel.
Kemudian bayi tersebut dibawa ke Polda Sumsel dan dilimpahkan ke Unit 2 Renakta Ditreskrimum Polda Sumsel.
Adik dari ibu bayi bernama Melinda Jumat siang mendatangi Polda Sumsel setelah mengetahui video penemuan viral di media sosial.
Melinda merasa sangat bersyukur setelah keponkaannya itu akhirnya kembali ke keluarganya.
BACA JUGA:Bendera Merah Putih Terbentang di Jembatan Emas Pangkal Pinang, Peringati Hari Lahir Pancasila