Perlu diketahui, aksi penculikan itu dilakukan tanpa ada paksaan dan sudah mendapat persetujuan dari kedua belah pihak.
BACA JUGA:Meriahkan Liburan, Pengelola Wahana Tirto Mulyo Siapkan Pergelaran Seni Jaranan
BACA JUGA:Meriahkan Liburan, Pengelola Wahana Tirto Mulyo Siapkan Pergelaran Seni Jaranan
Dalam tradisi unik Suku Sasak ini calon pengantin perempuan akan kabur keluar rumah tanpa sepengetahuan keluarga nya.
Dan calon pengantin pria akan menunggu hingga perempuan itu keluar aksinya itu harus dilakukan pada malam hari.
Setelah berhasil keluar rumah mereka akan pergi keluar kampung dan menginap di salah satu kerabatnya.
Keluarga pria lalu akan merekam kejadian tersebut dan meminta kepala dusun untuk melaporkan kejadian tersebut.
BACA JUGA:Pekerja Tambang Emas Ilegall di Jambi Meninggal Tertimbun, Korban Berasal Dari Muratara
BACA JUGA:PO Mahendra Transport Indonesia, Bus Pendatang Baru Paling Banyak Diburu Mania
Pada keluarga perempuan, bahwa anak perempuan mereka telah diculik.
Setelah itu kedua pasangan itu akan langsung dinikahkan karena telah diketahui oleh masyarakat desa.
Dan jika dalam proses itu terjadi keributan maka pihak keluarga pria akan mendapatkan denda yang harus dibayarkan dalam bentuk uang.
Perlu juga diketahui, prosesi merarik atau kawin culik ini dilakukan oleh pasangan kekasih yang sebelumnya memang telah berpacaran.
BACA JUGA:Perusahaan Asal Qatar Garap Dua Lapangan Minyak di Provinsi Jambi
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Calon Provinsi Sumsel Barat, Wilayah Hingga Rencana Lokasi Ibukota
Bahkan masyarakat suku Sasak menganggap merarik yang sudah dilakukan secara turun menurun ini lebih terhormat daripada melamar.