HARIANMUBA.COM,- Tol Sigli - Banda Aceh, Tonggak Sejarah Tol Pertama di Provinsi Aceh.
Dalam langkah bersejarah yang menghubungkan dua kota utama, Sigli dan Banda Aceh, Provinsi Aceh saat ini sudah ada jalan tol pertamanya.
Dikenal sebagai Tol Sigli-Banda Aceh, proyek ini bukan saja membawa manfaat nyata dalam hal mobilitas dan konektivitas, tetapi juga mencerminkan semangat masyarakat Aceh dalam memajukan wilayahnya.
Jalan tol sepanjang ini tidak hanya memangkas waktu perjalanan antara dua kota tersebut, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru dan membantu menghubungkan Aceh dengan bagian lain Indonesia.
BACA JUGA:Pj Bupati Muba Terima Audiensi Pengurus Bamukoi, Akan Gelar Pelantikan Pengurus
BACA JUGA:Inilah Luas Areal Persawahan di Sumsel, Mentan RI Yakin Bisa Jadi Lumbung Pangan Negara
Dengan dibukanya jalan tol ini, pelaku ekonomi di Aceh memiliki akses yang lebih cepat dan efisien untuk mengangkut barang dan jasa dari dan ke wilayah lain.
Ini juga berdampak positif pada sektor pariwisata, karena memudahkan wisatawan untuk menjelajahi keindahan alam dan budaya Aceh tanpa hambatan transportasi yang signifikan.
Dengan pembangunan Tol Sigli-Banda Aceh, Provinsi Aceh telah menandai capaian penting dalam pembangunan infrastruktur dan kemajuan wilayah.
Langkah ini tidak hanya menghubungkan jalan, tetapi juga menghubungkan harapan dan potensi untuk masa depan yang lebih cerah bagi Aceh dan Indonesia pada umumnya.
BACA JUGA:Buka Mukerprov PMI Sumsel, Herman Deru Minta Pertajam Tugas Pokok dan Fungsi Kepalangmerahan
BACA JUGA:Sejak Ada Tol Trans Sumatera, Lampung Jadi Lokasi Liburan Favorit Warga Sumsel
Jalan Tol Sigli - Banda Aceh yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).
Tol ini membentang sepanjang 74 kilometer (km) terdiri dari 6 seksi dan dikelolah oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya dengan nilai investasi sebesar Rp 12,53 triliun.
Meski belum seluruh, namun Jalan Tol Sigli - Banda sudah beberapa seksi yang beroperasi.